Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sukarelawan Ahok-Djarot: KPU Jangan Langsung Salahkan Warga

Seharusnya, kata Suhardi, Sumarno menjalankan prosedur penyelidikan internal untuk memastikan ada atau tidaknya keterlibatan pegawai KPU dalam insiden

zoom-in Sukarelawan Ahok-Djarot: KPU Jangan Langsung Salahkan Warga
Tribunnews.com
Ketua Umum New Ninja, organisasi sukarelawan pemenangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI, C. Suhadi (kiri) 

Sukarelawan Ahok-Djarot Bilang Ketua KPUD Mirip Timses

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Sumarno, dinilai tidak tepat saat mengomentari keluhan warga yang mengakui ditempeli stiker salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur oleh oknum mengaku dari lembaga negara tersebut.

Ketua Umum New Ninja, Suhadi, mengatakan respons Sumarno terhadap persoalan itu justru seolah-olah menyalahkan warga yang empunya rumah.

Untuk diketahui, New Ninja merupakan organisasi sukarelawan pemenangan Cagub dan Cawagub nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok/Djarot).

"Dalam pemberitaan, Ketua KPU, Sumarno, menyuruh warga menolak kalau ada orang yang ingin memasang stiker pilkada. Dengan kata lain, ia langsung menutup kemungkinan anggota KPU terlibat. Itu pernyataan aneh," tukas Suhadi, Selasa (3/1/2017).

Ia mengatakan,pernyataan itu justru mencerminkan KPU tak memiliki kebijakan konkret untuk menyelesaikan persoalan semacam ini.

Seharusnya, kata Suhadi, Sumarno menjalankan prosedur penyelidikan internal untuk memastikan ada atau tidaknya keterlibatan pegawai KPU dalam insiden tersebut.

Berita Rekomendasi

Penyelidikan internal itu penting, sambung pengacara senior tersebut, sehingga warga tak menjadi pihak yang langsung dihakimi bersalah.

"Kalau sudah ada hasil penyelidikan, baru bisa mengomentari. Tapi ini belum ada tindakan nyata apa pun langsung meminta warga menolak seluruh pihak yang hendak menempel stiker," tuturnya.

Menurut Suhadi, insiden itu tak bisa diremehkan karena warga ibu kota sudah cerdas dalam menentukan pilihan pemimpinnya.

Karenanya, Suhadi meminta kasus ini diseriusi, yakni dilakukan penyelidikan internal KPU, dan hasilnya ditransparansikan kepada publik.

"Sebab, penyelesaian kasus ini bukan semata demi kepentingan salah satu kandidat, atau bahkan Ahok-Djarot, tapi untuk keadilan dan kebebasan konstituen," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, warga DKI Jakarta, Tetty, menceritakan pengalamannya terkait penempelan stiker pilkada melalui akun media sosial Facebook, Kamis (29/12/2016) pekan lalu.

Melalui akun Facebook, Tetty mengeluhkan tindakan seseorang yang mengaku petugas KPU yang menempel stiker pasangan Cagub dan Cawagub nomor urut satu, Agus-Sylvi, di rumahnya.

Mengomentari hal tersebut, Ketua KPU, Sumarno, membantah keterlibatan pegawainya. Sumarno justru mempertanyakan sikap Tetty yang tidak memprotes saat pemasangan stiker.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas