Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Cerita Ade Armando dan Pandji Pragiwaksono tentang Pertemuan Anies Baswedan dan Habib Rizieq

Dalam situs pribadinya http://pandji.com/pemersatu/, Pandji mengawali argumennya dengan mengunggah foto Anies dengan Rizieq.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Beda Cerita Ade Armando dan Pandji Pragiwaksono tentang Pertemuan Anies Baswedan dan Habib Rizieq
pandji.com
Anies Baswedan dan Habib Rizieq. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kedatangan calon gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan, ke markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (1/1/2017) sore, menuai kontroversi di tengah masyarakat.

Sebagian pihak menyayangkan tindakan Anies, tetapi sebagian lainnya justru mengapresiasi. Bagi yang menyayangkan, mereka mempertanyakan sikap Anies yang dinilai tidak konsisten dengan sikapnya pada masa lalu.

Salah satu orang yang menyayangkan hal ini adalah akademisi Universitas Indonesia, Ade Armando.

Menurut akademisi yang menyatakan diri sebagai pendukung cagub nomor dua atau Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama ini, Anies dulu adalah seorang aktivis pro-pluralisme yang mengecam keras tindakan FPI.

"Kini, Anies harus sowan menghadap Rizieq untuk memperoleh restru sang habib semata-mata karena Anies membutuhkan suara agar bisa bertahan dalam pertarungan," tulis Ade melalui akun Facebook miliknya pada Senin (2/1/2017).

Beda dengan Ade, presenter sekaligus stand up comedian Pandji Pragiwaksono justru memuji langkah yang dilakukan Anies.

Dalam situs pribadinya http://pandji.com/pemersatu/, Pandji mengawali argumennya dengan mengunggah foto Anies dengan Rizieq.

Berita Rekomendasi

"Orang mempermasalahkan foto ini," tulis Pandji. Namun setelah itu, Pandji juga mengunggah foto-foto kegiatan Anies saat ia mengadakan pertemuan dengan pemuka agama lain.

Ia pun menyayangkan pihak-pihak yang hanya menyebarkan informasi terkait kegiatan Anies saat bertemu dengan Rizieq, tanpa menyebarkan foto-foto kegiatan dengan pemuka agama lain.

"Mas Anies Baswedan bertemu dengan semua orang dari semua kalangan. Dengan setiap umat beragama, setiap suku, setiap ras, setiap latar belakang ekonomi," kata Pandji yang juga Juru Bicara Anies ini.

Pandji menilai, langkah Anies yang menemui FPI itu tepat. Sebab, ia menilai Anies telah menganggap FPI sebagai bagian dari masyarakat yang harus dipersatukan dengan kalangan lainnya.

"Jadilah jembatan. Sambungkanlah Anda dengan pihak lain, dan semoga Anda juga bisa jadi penyambung pihak lain ini dengan pihak di seberang lainnya," lanjutnya.

Saat ditemui seusai kegiatan kampanye di Kalideres, Jakarta Barat, Anies menjelaskan alasannya bertemu dengan Rizieq.

Menurut Anies, ia datang ke markas FPI atas undangan Rizieq. Sebelum datang ke markas FPI, Anies menyatakan bahwa ia juga sudah pernah menerima undangan dari pemuka agama-agama lain.

Ia menilai, tidak ada yang salah dengan tindakannya itu. "Ada undangan dari masyarakat Katolik, saya datang. Dari masyarakat Kristen, saya datang. Saya datang pada semuanya, tidak ada sesuatu yang aneh," kata dia.

Menurut Anies, Jakarta membutuhkan kepemimpinan yang bisa merangkul dan berdamai dengan semua kalangan.

Anies juga menilai, semua warga, termasuk FPI, punya hak yang sama untuk berinteraksi dan berdialog dengan pemimpinnya.

"Kita ingin Jakarta dibangun dengan suasana maju bersama. Suasana itu adalah dialog, ada diskusi, ada tukar pikiran. Interaksi adalah awal untuk membangun Jakarta yang saling menghormati, saling menghargai," ucap dia. 

Anies menyatakan, tidak ada deklarasi dukungan pada kedatangannya ke markas FPI.

Ia menyebut Rizieq mengundangnya hanya untuk mengajaknya berdialog tentang berbagai hal, salah satunya tentang reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta.

Penulis: Alsadad Rudi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas