Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim DVI Polri Kesulitan Identifikasi Jenazah Anggota Keluarga Cak Imin

Tim DVI Polri mengalami kesulitan proses identifikasi jenazah karena minimnya data pembanding atau ante-mortem dari keluarga korban.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tim DVI Polri Kesulitan Identifikasi Jenazah Anggota Keluarga Cak Imin
Yurike Budiman
Bangkai Kapal Motor (KM) Zahro Express hingga saat ini masih bersender di dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak RS Polri belum bisa memastikan ada atau tidak anggota keluarga mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Nadia Syifa Musdalifa (16), di antara delapan jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express yang masih berada di kamar jenazah.

Sebab, tim DVI Polri mengalami kesulitan proses identifikasi jenazah karena minimnya data pembanding atau ante-mortem dari keluarga korban.

"Kesulitannya data-data ante-mortem, data ketika masih hidup masih kurang. Dan psikis keluarga korban juga masih bersedih. Makanya kami minta data-data itu secara persuasif. Kami akan minta (data ante-mortem) sesegera mungkin," kata Brigjen Polisi Didi Agus Mintadi, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Said Sukanto, Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Didi menjelaskan, pihaknya telah mempunyai data post-mortem dari hasil pemeriksaan 23 jenazah sejak Senin, 2 Januari 2017, atau sehari setelah kejadian.

Sebagian besar jenazah berhasil teridentifikasi karena mendapat data pembanding primer ante-mortem berupa rekam gigi korban dari keluarganya.

Didi tidak bisa memastikan ada atau tidak di antara delapan jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express yang masih berada di RS Polri adalah keluarga dari Cak Imin, Nadia Syifa Musdalifa.

Yang jelas, tim DVI yang melakukan identifikasi bekerja semaksimal mungkin dan seprofesional mungkin tanpa melihat latar belakang jenazah.

Berita Rekomendasi

Ia menargetkan proses identifikasi terhadap delapan jenazah tersebut selesai paling lambat lusa.

"Identifikasi tidak ada batas maksimal. Bahkan, di beberapa negara lain prosesnya sampai tiga bulan. Contohnya korban kecelakaan Malaysia Airlines di Ukraina saja sampai tiga bulan. Kami berusaha secepatnya. Makin cepat, makin baik," ujarnya.

Kepala Humas RS Polri AKBP Luh Ike Kristiani mengungkapkan, delapan jenazah yang belum teridentifikasi seluruhnya berjenis kelamin perempuan.

Ia mengakui, ada keluarga dari Beji, Depok, Jawa Barat, bernama Ali, yang mencari korban atas nama Nadia Syifa Musdalifa.

Keluarga tersebut juga sudah menyerahkan data primer berupa sampel DNA serta data sekunder ante-mortem berupa ciri fisik dan properti korban ke DVI.

Namun, Ike baru mengetahui jika jenazah yang hendak dicari itu adalah keluarga dari Cak Imin.

Ciri fisik Nadia Syifa Musdalifah yakni, usia 16 tahun, tinggi badan 150 cm, kulit sawo matang, rambut lurus panjang dan mengenakan jeans warna biru.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas