Cara Soni Sumarsono Hargai Kinerja PNS DKI: Beri Pujian hingga Ajak Rapat di Kereta Wisata
Di depan semua pejabat DKI, Sumarsono menyebut Sekretaris Daerah DKI Saefullah sebagai "panglima ASN" karena berjasa mengatur para PNS DKI.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memiliki cara sendiri dalam memperlakukan PNS DKI. Salah satunya adalah dengan memuji para pejabat DKI di depan umum.
Pujian itu dilontarkan Sumarsono saat memberi pengarahan kepada pimpinan SKPD, UKPD, dan camat pasca-perombakan pejabat.
Di depan semua pejabat DKI, Sumarsono menyebut Sekretaris Daerah DKI Saefullah sebagai "panglima ASN" karena berjasa mengatur para PNS DKI.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tuti Kusumawati juga memperoleh pujian dari Sumarsono.
"Terima kasih kepada Ibu Ketua Bappeda. Bu Tuty Kusumawati akan memilah-milah organisasi yang digabung dan dipecah khususnya APBD," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (4/1/2017).
Kemudian, Sumarsono memuji Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Heru Budi Hartono. Sebab, menurut dia, penyerapan anggaran Pemprov DKI tahun 2016 di atas 80 persen.
Dia juga memuji Kepala Biro Organisasi Reformasi Birokrasi (ORB) DKI Jakarta Dhani yang membantunya dalam melakukan perombakan pejabat.
Sumarsono mengatakan, dia sengaja mengapresiasi seseorang yang menurutnya memiliki kinerja baik. Kata dia, penghargaan dari atasan merupakan hadiah bagi para pejabat DKI.
"Saya enggak bisa berikan uang, yang saya berikan adalah penghargaan berupa pujian kepada siapapun yang berkontribusi," ujar Sumarsono.
Sumarsono mengatakan, dia juga biasa melakukan hal tersebut di instansi mana pun yang dia pimpin.
Sebab, Sumarsono merasa punya naluri sebagai pembina yang menghindari konflik dengan bawahan. Ada hal tidak biasa lain yang dilakukan Sumarsono.
Menjelang akhir jabatannya sebagai Plt Gubernur, Sumarsono mengajak para kepala SKPD untuk jalan-jalan sambil bekerja ke Yogyakarta.
Jumat depan, rencananya mereka akan berangkat ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta wisata. Selama perjalanan, mereka akan melakukan rapat kerja semalam suntuk.
Setelah sampai di Yogyakarta, mereka akan beristirahat kemudian bertemu dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X.