Sidang Skripsi Maret Nanti Tak Kesampaian, Eti Jadi Korban Kapal Terbakar
Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut menjadi salah seorang korban tewas terbakarnya Kapal Motor Zahro Express di Teluk Jakarta.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cita-cita Eti Kurniati (22) meraih gelar Sarjana Ilmu Kelautan tinggal kenangan.
Mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut menjadi salah seorang korban tewas terbakarnya Kapal Motor Zahro Express di Teluk Jakarta pada Minggu, 1 Januari 2017.
Eti tewas di atas kapal yang sedianya membawa dirinya menuju Kepulauan Seribu untuk melakukan penelitian akhir kuliahnya.
"Dia berangkat naik kapal sendirian, niatnya mau menyusul teman-temannya untuk penelitian bahan skripsinya," ungkap kakak ipar Eti, Ai Teti (52), saat prosesi serah terima tiga jenazah teridentifikasi terakhir korban KM Zahro Express, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).
Ai menceritakan, rencananya adik iparnya itu akan menjalani sidang skripsi pada Maret 2017 ini jika bahan skripsi tuntas diselesaikan.
Baca: Tiga Jasad Terakhir Terungkap Berkat Rekam Gigi dan Pencocokan DNA
Namun, takdir Tuhan berkata lain karena perjalanan kapal itu membawa pergi Eti untuk selamanya.
Dengan mata sembap dan berkaca-kaca, Ai mengenang sosok almarhumah semasa hidup.
Menurutnya, Eti adalah anak bungsu dari enam bersaudara yang semasa hidupnya sangat menyayangi orangtua.
Bahkan Eti sempat berjanji tidak akan menikah sebelum dapat membahagiakan orangtuanya.
"Cita-cita dia mau bahagiakan ibu dan bapaknya dulu," ucap lirih Ai.
Ai menambahkan, keluarga akan memakamkan jenazah Eti di kampung halaman, Kawakilan 2, Desa Pasarean, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, pergantian Tahun Baru 2017 di Indonesia diwarnai kecelakaan maut transportasi laut.
Kapal wisata KM Zahro Express yang mengangkut lebih 200 penumpang dari Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Beda halnya dengan tujuan keberangkatan dari Eti Kurniati. Sebab, sebagian besar penumpang menuju ke pulau wisata tersebut dalam rangka liburan Tahun Baru.
Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan penumpang mengalami luka-luka dan baru 24 jenazah yang ditemukan. Setidaknya masih ada 17 penumpang yang belum ditemukan. (Abdul Qodir)