Anies-Sandi Habiskan Rp 42 Miliar untuk Kampanye, Buat Biaya Apa Saja? Ini Rinciannya
Anies Baswedan-Sandiaga uno, kembali merilis jumlah dana kampanye yang digunakan dalam Pilkada DKI.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan waki gubernur Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga uno, kembali merilis jumlah dana kampanye yang digunakan dalam Pilkada DKI.
Pasangan yang diusung Gerindra-PKS tersebut selama ini paling rutin mempublikasikan dana kampanyenya sebagai bentuk transparansi.
Baca: Terkumpul Rp 60,1 Miliar, Ahok-Djarot Resmi Tutup Galang Dana Kampanye
Dari hasil audit yang masuk ke tim pemenangan Anies-Sandi sejak Oktober hingga 31 Desember 2016 jumlah dan yang masuk mencapai Rp 46,7 miliar.
Adapun rincian pemasukan tersebut berasal dari Gerindra Rp 750 juta, PKS Rp 350 juta, Anies Baswedan Rp 400 juta, dan Sandiaga Uno Rp 44,851 miliar, dan badan hukum Rp 358 juta.
"Sumbangan jasa tidak masuk rekening," ujar bendahara tim Pemenangan Anies-Sandi, Satrio Dimas Adityo di Posko pemenangan Anies-Sandi, Melawai, Jakarta selatan, Kamis (12/1/2016).
Baca: Galang Dana Kampanye, Tim Sukses Agus Yudhoyono-Sylviana Murni Tak Mau Ikutan Gala Dinner
Dimas mengatakan terdapat penambahan sumbangan dana secara signifikan yang diterima pihaknya. Penambahan tersebut berasal dari Sandiaga Uno sebesar Rp 27,6 miliar.
jumlah penerimaan dana mengalami peningkatan signifikan dari yang terkahir dilaporkan pada bulan 30 November lalu.
"Waktu laporan terkahir November lalu jumlahnya Rp 19,01 miliar sekarang Rp 27,6 miliar," katanya.
Sementara Bendahara lainnya, yakni Novita Dewi menambahkan jika dari jumlah pemasukan dana tersebut sebesar Rp 42 miliar telah digunakan.
Adapun rinciannya pengeluarannya yakni :
Kegiatan lain yang tidak melanggar Rp 14.916 miliar, penyebaran bahan kampanye Rp 10.527, pertemuan tatap muka Rp 8,684 miliar, pembuatan desain alat peraga kampanye Rp 3.635 miliar, biaya operasional Rp 2.847 miliar, pertemuan terbatas Rp 1.006 miliar, pembelian peralatan Rp 353 miliar, dan pengeluaran modal Rp 67 juta.
"Pengeluaran terbesar di kegiatan yang tidak melanggar yakni penguatan teritori dan relawan," papar Novi.
Sementara itu Sandiaga Uno mengatakan jika pelaporan dana kampanye tersebut merupakan bagian dari bentuk keterbukaan yang diusungnya bersama Anies Baswedan dalam Pilkada DKI.
"Ini bentuk komitmen kita yang akan buka seterang terangnya, kita tidak akan sembunyikan. Demokrasi yang kita usung demokrasi transparan" pungkas Sandi.