Pembunuh Muniarti Ternyata Kakak Kandung Sendiri
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan, pelaku adalah AR (31) yang merupakan kakak laki-laki Murniati.
Editor: Hendra Gunawan
Pasalnya, tempat tinggal Murni berada di gang buntu. Analisa lain, tidak ada barang berharga milik Murni yang hilang.
Junaidi (37), warga yang tinggal tidak jauh dari rumah Murni juga mengaku mendengar samar suara cek-cok pada dini hari yang sepi itu. Ia saat itu masih terjaga, merokok di ruang tamu rumahnya.
Tetapi ia memutuskan tidak keluar rumah karena mengira suara itu adalah pertengakaran suami-istri tetangganya.
"Soalnya tidak jelas suara itu dari rumah siapa. Saya kira paling orang yang ngontrak di sebelah yang lagi berantem. Saya tetap di dalam rumah," jelasnya. Ia baru keluar rumah setelah mendengar suara gaduh orang yang menemukan Murni sudah tidak bernyawa.
Sepupu korban yang enggan disebut namanya juga bilang bahwa kasus pembunuhan ini kemungkinan melibatkan orang dekat. Sebab, terhadap sebuah keanehan yakni pintu rumah terkunci saat Murni ditemukan tewas.
"Dua bulan lalu kunci rumah itu sempat hilang. Kemudian dibuatkan lagi. Nah, semalam pas kejadian kunci rumah tidak rusak sama sekali. Bahkan kondisi pintu terkunci dan kuncinya ada di meja dalam rumah," terangnya.
Sosok Tangguh
Murniati dikenal orang-orang terdekat sebagai sosok tangguh. Perempuan kelahiran 10 Agustus 1995 ini saat ini sedang menempuh kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, semester empat.
Ia mengambil jurusan Arsitektur.
Selain itu, untuk membiayai kuliah, ia juga bekerja sebagai drafter di sebuah perusahaan swasta.
"Dia keukeuh pengin kuliah. Saya bilang tidak ada biaya. Tapi dia ngotot bahkan sampai bekerja untuk biaya kuliah. Keinginannya untuk sukses begitu kuat," kata Popong
Murni merupakan anak kedua Popong dari hasil pernikahan pertamanya bersama Undang Barnas. Undang meninggal puluhan tahun lalu dan Popong menikah lagi dengan seorang sopir angkot.
Pernikahan itu tak bertahan lama. Keduanya bercerai dan Popong kembali menikah dengan Purwanto (50).
Saat ini, Popong tinggal bersama Purwanto
Popong sangat terpukul dengan kematian putrinya. Tetapi ia berusaha tegar, ketika menyalami ratusan pelayat termasuk teman-teman kuliah Murni.
Sebelumnya, Popong mengaku tidak punya firasat buruk. Ia juga memastikan anaknya saat ini tidak memiliki kekasih atau teman dekat. Hanya saja, pada Minggu malam, ia tahu ada seorang lelaki bertamu ke rumah anaknya. Lelaki itu kini telah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
"Kalau musuh, saya kira anak saya tidak punya karena dia anaknya baik. Kalau teman dekat juga dia tidak pernah cerita ke saya. Cuma pas Minggu malam itu memang ada yang bertamu, teman lelakinya."
Popong nenyatakan, pada pertemuan terakhirnya dengan Murni pada Senin, Murni hanya mengeluh uangnya hampir habis. "Dia bilang ke saya uang di ATM tinggal 100. Sementara dia pergi kerja dan kuliah butuh ongkos. Itu saja yang dia bilang."
Sambil terisak, ia bilang kematian Murni merupakan takdir yang harus dihadapi. Tetapi ia tidak mau kasus ini begitu saja menguap. Ia ingin pembunuh Murni segera ditangkap.
"Semoga kasus ini segera terbuka dan polisi bisa mengungkap siapa yang tega membunuh anak saya," harapnya.
Jenazah Murniati diambil dari RS Polri pada Selasa sore dan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon.