Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Peringatan Berbingkai Warna Emas Itu Hanya Berjarak 25 Meter dari Tempat Kejadian

Ironisnya, pesan yang terpampang dalam balutan bingkai berwarna emas itu hanya berjarak kurang dari 25 meter

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pesan Peringatan Berbingkai Warna Emas Itu Hanya Berjarak 25 Meter dari Tempat Kejadian
KOMPAS.com/Robertus Belarminus
Pesan anti kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Foto diambil pada Rabu (11/1/2017). 

Lima taruna yang diduga pelaku berinisial SM, WH, I, AR, dan J diamankan Polres Metro Jakarta Utara. Tersangka J, meski tidak ikut menganiaya Amirullah, namun disebut menganiaya taruna teman Amirullah yang lain.

Penganiayaan terhadap Amirullah dan teman-temannya disebut terjadi di saat 'tradisi' menurunkan keterampilan alat musik tam-tam bagian dari drum band. Namun, bukan kepandaian yang diturunkan melainkan kekerasan. 

Pihak Polres Jakarta Utara sendiri punya catatan berbeda soal kekerasan di STIP. Polisi menyebut, kasus kekerasan yang terjadi di STIP sebanyak tiga kali, yakni tahun 2012, 2013, dan 2017 ini.

"Berdasarkan data Polres Metro Jakarta Utara, STIP sejak berdiri sudah tiga kali kejadian yang sama mengakibatkan taruna atau mahasiwa STIP ini meninggal dunia," kata Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Awal Chairudin di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).

Sedangkan Pembantu Ketua 2 STIP Heru Widada, secara terpisah mengatakan, kasus Amirullah ini merupakan juga kejadian kali ketiga, namun menyebut tahun yang berbeda. Di mana, kejadian yang pertama terjadi tahun 2008.

"Memang ini kejadian ketiga betul, dan sekarang tahun 2016 kejadian lagi. Sebenarnya sudah sangat kondusif," kata Heru, saat ditemui di STIP, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).

Upaya pencegahan

Berita Rekomendasi

Upaya untuk mencegah kejadian ini terulang telah dilakukan lembaga pendidikan tersebut. Heru menyebut, STIP melakukan perbaikan asrama, fasilitas, kemudian menyediakan tempat rekreasi, menerima orangtua berkunjung yang diatur jamnya, dan membuka hubungan komunikasi orangtua dengan lembaga pendidikan tersebut.

Sosialisasi anti kekerasan dan peringatan-peringatan bagi yang melakukan kekerasan berupa tugu, spanduk, dan lainnya, dipasang di setiap sudut, termasuk imbauan dari dosen pengajar sudah dilakukan.

"Tapi kenyataan hari ini terjadi. Ini kita evaluasi kekurangan mana yang harus kita betulkan," ujar Heru.

Tim dari Kemenhub juga akan turun menginvestigasi hal ini. "Memang dari Kemenhub sedang turunkan tim investigasi kejadian sebenarnya seperti apa," ujar Heru. 

Heru belum mau menyebut apakah penyebabnya pastinya. Ia enggan mendahuli tim yang akan bekerja menginvestigasi itu.

"Nanti biarkan tim bekerja," ujar Heru.

Heru menyatakan, tim akan menemukan di mana letak masalah hingga terjadinya penganiayaan taruna di STIP. Polisi menurutnya juga sudah turun menginvesitigasi kasus tersebut. Pihaknya berjanji bekerja sama dengan penegak hukum.

"Nanti seandainya pihak kepolisian butuh data CCTV kita berikan," ujar Heru.(Robertus Belarminus)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas