Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sumarsono Bicarakan Soal Daerah Khusus Saat Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X

"Untuk itu (ketiga poin), Jakarta tidak cukup clear sehingga ada overlapping kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sumarsono Bicarakan Soal Daerah Khusus Saat Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X
Kompas.com/David Oliver Purba
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono bersama Sri Sultan HB X di Keraton Yogyakarta, Sabtu (14/1/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono beserta rombongan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta mendatangi Keraton Yogyakarta, Sabtu (14/1/2017).

Kedatangan Sumarsono merupakan bagian dari kunjungan kerja Pemprov DKI Jakarta.

Kedatangan Sumarsono disambut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Bangsal Sri Manganti.

Bangsal tersebut biasa digunakan Sri Sultan untuk menyambut tamu istimewa.

Sumarsono bersama rombongan tiba sekitar pukul 19.30 WIB.

Jamuan makan serta tarian-tarian khas Keraton Yogyakarta "Tari Golek Mena Putri" disuguhkan guna menyambut Sumarsono dan rombongan.

Sumarsono menjelaskan, dari pertemuan itu, terdapat poin yang bisa dirangkum guna pengajuan revisi Undang-Undang 29 Tahun 2017 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan RI.

BERITA REKOMENDASI

Baca: Anies Baswedan Ingatkan Keefektifan Saat Tanggapi Rapat Plt Gubernur di Kereta

Sebelumnya Sumarsono menyebut kedatangannya juga untuk melihat bagaimana Pemerintah Istimewa Yogyakarta mengatur kekhususan daerahnya.

Tiga poin itu ialah kebudayaan, tata ruang, serta pertanahan.

"Untuk itu (ketiga poin), Jakarta tidak cukup clear sehingga ada overlapping kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ini-lah kami belajar dari Yogyakarta," ujar Sumarsono.

Dalam pertemuan itu juga Sumarsono dan Sultan membicarakan mengenai integrasi atau tema paket wisata yang bisa menghubungkan antara Yogyakarta, Jakarta, hingga Bali.

Integrasi yang dimaksud ialah tema yang sama dalam wisata sejarah di kota-kota tersebut.


Namun, ide itu belum dibahas secara teknis.

"Ini porsi yang akan dibicarakan dalam forum lain," ujar Sumarsono.

Penulis: David Oliver Purba

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas