'Ada Unsur Lain di Balik Tewasnya Amirulloh'
Ada delapan PNS STIP Marunda yang sedang diperiksa para penyidik terkait kasus penganiayaan Amirulloh hingga tewas
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jajaran kepolisian hingga kini masih terus mendalami terkait kasus penganiayaan seorang Taruna Tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, yakni Amirulloh Adityas Putra (18), pada hari ini, Senin (16/1/2017).
Ada delapan pegawai negeri sipil (PNS) STIP Marunda yang sedang diperiksa para penyidik terkait kasus penganiayaan Amirulloh hingga tewas, di Gedung Dormitory Ring IV STIP Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa dan Rabu (10-11/1/2017).
"Penyidikan ini belum berhenti. Bahkan, masih banyak saksi-saksi yang harus didengar keterangannya. Senin ini kita sudah panggil 8 orang PNS STIP yang ada kaitannya dengan perangkat kedinasan di STIP," ungkap Kombes Pol M Awal Chairuddin, selaku Kapolres Metro Jakarta Utara kepada awak media.
Awal juga menerangkan dengan singkat, soal pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi yang lainnya. Ia hanya mengatakan, apabila kasus ini tetap dilanjutkan dan masih di tahap pengembangan.
"Kami melihat ada unsur lain di luar para lima pelaku yang merupakan senior tingkat II yang melakukan kekerasan. Maka dari itu, bertahap kami memeriksa saksi-saksi dari STIP. Ini pun guna dimintakan pertanggungjawabannya itu hingga terjadi peristiwa meninggalnya korban (Amirulloh)," katanya.
Ia juga menambahkan, hingga saat ini pihak penyidik tengah memetakan siapa-siapa saja yang diduga kuat mengetahui atau juga yang sengaja membiarkan peristiwa itu terjadi.
"Penyidik pun mendalami regulasi atau SOP pengawasan itu sendiri. Kita saat ini sedang melakukan pemetaan siapa yang bertanggung jawab di hari itu, dan pejabat yang seharusnya bertanggung jawab secara keseluruhan. Pasti ada regulasinya dari pihak Kemenhub RI, soal pengelolaan kampus itu. Serta kelima pelaku inj diperiksa untuk menghubungkan sejumlah keterangannya dari saksi dan barang buktinya itu," paparnya.