Kesaksian Pengurus WC, Cerita Detik-detik Api Membakar Pasar Senen
Salah seorang pengurus WC di Pasar Senen, Nurwono, mengaku mengetahui detik-detik awal kebakaran terjadi.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang pengurus WC di Pasar Senen, Nurwono, mengaku mengetahui detik-detik awal kebakaran terjadi.
Sekitar pukul 03.00 WIB, dia pergi ke kamar mandi.
"Tumben-tumbenan saya mau ke WC tuh malam-malam," ujar Nurwono di Pasar Senen, Kamis (19/1/2017).
Kamar mandi yang dimaksud Nurwono ada di lantai dasar.
Dia mengaku, biasanya pulang ke rumahnya di dekat TMII.
Setelah masih di kamar mandi, Nurwono mendengar ledakan keras.
Saat keluar, dia melihat kabel-kabel berukuran besar mengeluarkan percikan api.
Kabel tersebut terbakar dengan cepat menjalar.
"Langsung tuh gelap, asap di mana-mana. Kabelnya meledak kayak petasan," ujar Nurwono.
Setelah itu, Nurwono langsung menyelamatkan diri dengan lari keluar pasar.
Nurwono menduga kabel-kabel tersebut korslet.
Korsleting menyebar ke aliran listrik lainnya.
Nurwono menduga itulah penyebab kebakaran di Pasar Senen.
Korsleting Listrik
Dugaan sementara penyebab kebakaran di blok 1,2 dan 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis pagi tadi akibat adanya hubungan singkat arus listrik atau korsleting.
"Iya dugaan korsleting listrik. Tapi saya belum tahu informasinya," kata Kadis Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Subejo di lokasi kebakaran, Kamis (19/1/2017).
Menurut dia, api begitu cepat menjalar terlebih pada lantai 3 yang didominasi oleh toko tekstil.
"Perambatan cepat karena banyak materi yang mudah terbakar," ujar Subejo.
Sementara itu, penyebab kebakaran akibat korsleting juga dibenarkan oleh petugas keamanan Pasar Senen yang berada di lokasi sejak kejadian berlangsung.
"Ya, kelihatan saya itu seperti dari arus listrik dari blok 3 dan itu blok nempel sama blok 1 dan blok 2," kata petugas keamanan, Harianto.
Ia tak heran Pasar Senen kerap mengalami kebakaran dikarenakan banyaknya instalasi listrik yang sembarangan di sejumlah titik Pasar.
"Percikannya ada di panel-panel listrik saya lihat," kata Harianto.
KOMPAS.com/Jessi Carina/Yurike Budiman