Wali Kota Bogor Bima Arya Kaget Disodori Surat Izin Cerai
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, bahwa angka perceraian di Kota Bogor cukup tinggi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, bahwa angka perceraian di Kota Bogor cukup tinggi.
Bahkan saat awal baru dilantik menjadi Wali Kota Bogor Bima beberapa kali menerima pengajuan perceraian dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun sayangkan, Bima Arya tidak menjelaskan jumlah angka perceraian PNS di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Baca: Wali Kota Bima Arya Janjikan Jalan Romantis di Bogor Bisa Kalahkan Paris
Hal itu disampaikan Bima Arya saat menjadi pembicara dalam seminar yang bertemakan 'Dampak Perceraian Terhadap Sang Buah Hati' di Balaikota Bogor, Sabtu (21/1/2017).
"Baru beberapa hari dilantik saya menerima pengajuaan surat cerai dari PNS, saya tanya kok minta izin Walikota, PNS nya jawab iya pak prosedurnya harus ada tanda tangan dari Walikota," ujarnya disambut ketawa peserta seminar termasuk Ny Yane Ardian, istri Bima Arya.
Namun katanya, meski harus ada izin darinya, dia tidak sampai hati langsung menandatangani surat itu.
Bahkan Bima harus melakukan mediasi dari kedua belah pihak.
"Ada beberapa yang tidak bisa dimediasi, akhirnya saya perlu mencari tau kenapa ini terjadi, dan saya coba benahi kenapa angaka perceraian di Bogor cukup tinggi," katanya.
Bima menambahkan bahwa perceraian terjadi seringkali pria yang digugat cerai oleh wanita dan biasanya itu terjadi pada pasangan suami istri yang bekerja diluar daerah.
Menurutnya, tidak adanya qualiti time keluarga membuat keluarga tidak terbangun secara utuh.
Bukan hanya itu peningkatan kesejahteraan yang tidak diimbangi dengan akhlak yang kuat dan keluarga yang kokoh maka akan menimbulkan persoalan.
"Pemerintah Kota Bogor sangat berupaya semaksimal mungkin utnuk membangun ketahanan keluarga dan keutuhan keluarga, saya sampaikan disini bahwa taman kota dan pedestrian itu di bangun bukan untuk keindahan kota, tapi disitu kita jadikan keluarga itu utuh.
Dia mengakui merasa senang saat melihat jalur pedestrian dipenuhi oleh suami istri dan anak yang bergandengan tangan bercengkrama
"Cinta itu harus dipelihara, sayang itu harus dirawat, tanaman itu harus disiram, seperti halnya anak di dalam keluarga, perhatian kepada anak iru harus terus mengalir tanpa henti," ujarnya.
Bima menambahkan merawat rasa cinta dan rasa sayang untuk semua anggota keluarga itu sanagat penting.
"Waktu yang berkualitas adalah waktu yang diprioritaskan untuk keluarga," katanya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.