Ahok Jawab Persoalan Air Bersih di Jakarta
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjawab persoalan air bersih bagi warga Jakarta.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjawab persoalan air bersih bagi warga Jakarta.
Ahok sadar perusahaan air minum dikuasai swasta.
Pemprov DKI pun melakukan renegosiasi dengan Palyja dan Aetra.
"Kami mulai membangun sendiri, menggabungkan diurus Perda-nya, PAL dengan perusahaan air minum," kata Ahok dalam Cagub-Cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Baca: Membeludak, Sejumlah Pendukung Tak Kebagian Tempat Duduk
Kedepannya, Ahok mengatakan warga ibukota yang ingin mendapatkan air bersih maka harus memasang air kotor.
Bila tidak mampu, kata Ahok, maka Pemprov DKI akan memberikan subsidi melalui PSO.
"Kami mengadministrasi keadilan sosial yang mampu bayar lebih, yang enggak mampu kita subsidi," kata Ahok.
Ahok sadar orang yang tak mampu membeli air sebesar Rp 25 ribu - Rp 50 ribu per kubik.
Padahal, Pemprov DKI menjual air untuk orang miskin Rp1.050 per kubik.
"Ternyata orang tak mampu, tak sanggup pemasangan awal," kata Ahok.
Ahok mengatakan pihaknya melakukan pemasangan air gratis pada ratusan ribu rumah.
"Program kami PAL di-manage PAM, kita kerjakan air limbahnya," kata Ahok.