TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang debat calon gubernur DKI Jakarta tahap kedua tiga kandidat orang nomor satu di Jakarta melalui melakukan persiapan.

Debat yang kali ini akan dipandu Tina Talisa dan Prof Dr Eko Prasojo sebagai moderator bertajuk persoalan reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penataan kawasan perkotaan.

Ketiga kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan menampilkan performa terbaiknya. Mereka telah menyiapkan diri guna menarik hati warga.

Calon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, mengaku siap memaparkan gagasannya melalui penegasan kepada komitmen.

"(Persiapan) biasa saja. Saya selalu mempersiapkan diri dengan baik di lapangan maupun di dalam ruangan, tidak semuanya perlu tahu persiapan saya seperti apa. Yang jelas, saya siap untuk debat kedua atau ketiga," ujar Agus.

"Sekali lagi saya akan gunakan acara debat tersebut untuk semakin menegaskan komitmen dan gagasan saya untuk warga Jakarta dan itu yang paling penting," imbuhnya.

Calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan meyakinkan warga melalui data-data yang sudah ia kerjakan bersama pasangannya, Djarot Saiful Hidayat.

"Kami siapkan saja data-data, kan kami sudah kerjakan. Mungkin belum sempurna, belum selesai," ujar Ahok.

Baca: Nasehat BJ Habibie untuk Ahok: Teladani Tanpa SARA Ala Soekarno, Bersikaplah Santun Ala Soeharto

Ahok mengharapkan rivalnya memiliki ide dan gagasan kreatif, saat debat kandidat berlangsung.

"Ya kami akan sampaikan kepada masyarakat, kalau percaya sama kami ya izinkan kami untuk menyelesaikannya, kan. Kalau percaya kepada kami, kami harapkan pasangan calon lain yang punya ide-ide mereka juga bisa bantu kami. Begitu saja sih," tambah Ahok.

Sedangkan Anies Baswedan berharap debat kandidat pemimpin Jakarta yang kedua, berlangsung interaktif. Ia berharap debat berlangsung seperti olahraga bulutangkis, yang berlangsung tik-tak antarpemain.

Pertanyaan yang dilontarkan dijawab dengan baik, dan jawaban yang diberikan dapat ditangkap dengan baik pula.

Anies mengaku tidak ada persiapan khusus menjelang debat kedua. Menurutnya, pembekalan debat tidak bisa dilakukan satu atau dua hari. Bekal debat adalah sepanjang perjalanan kariernya sebagai akademisi dan birokrat.

"Kalau ada yang melakukan pembelajaran, berarti dia belum siap jadi calon," cetusnya.