Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isu Agama Bukannya Lelehkan Elektabilitas Ahok Malah Sebaliknya Makin Perkasa

Di luar dugaan, tegas Ray Rangkuti, peristiwan ini justru seperti memutar arah jam.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Isu Agama Bukannya Lelehkan Elektabilitas Ahok Malah Sebaliknya Makin Perkasa
capture
Ahok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru yang dilakukan Populi Center menunjukkan, elektabilitas pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat semakin perkasa yakni 40,0 persen.

Pengamat Politik Ray Rangkuti melihat keperkasaan elektabilitas Ahok-Djarot terjadi beriringan dengan jalannya persidangan dugaan penistaan agama yang disematkan kepada Gubernur nonaktif Ahok.

Ray Rangkuti berkaca kebelakang ketika isu penistaan agama yang awalnya disematkan ke Ahok memang sempat membuatnya kelimpungan.

Akibatnya banyak pemilih yang agak ragu menjatuhkan pilihan terhadap Ahok.

"Seiring dengan isu itu, penurunan elektabilitas itu juga beriring dengan rasa jemu publik," kata Ray Rangkuti kepada Tribunnews.com, Selasa (7/2/2017).

Namun lanjut Ray Rangkuti, Ahok yang awalnya terlihat perkasa lalu perlahan turun dan kemudian seperti tidak menemukan momentum untuk bangkit menggerek elektabilitasnya.

Sampai kemudian ribut-ribut soal penistaan agama muncul. Ahok didakwa lalu jadi pesakitan di kursi terdakwa pengadilan.

Berita Rekomendasi

Di luar dugaan, tegas Ray Rangkuti, peristiwan ini justru seperti memutar arah jam.

Bila sebelumnya, lanjut ia memberi alasan, Ahok terlihat kehilangan momentum untuk menggerek elektabilitasnya, justru kembali menjadi perhatian publik setelah dugaan penistaan agama.

Dalam persidangan yang berlangsung terbuka, nalar publik kembali diasah.

Dan responnya, lagi-lagi memberi angin bagi Ahok untuk menjelaskan mengapa ia penting bagi warga Jakarta.

"Dalam bahasa lain, isu agama bukannya melelehkan elektabilitas Ahok. Sebaliknya mengangkat elektabilitasnya hingga terlihat kembali perkasa seperti sekarang," tegas Ray Rangkuti.

Hasil survei terbaru yang dilakukan Populi Center menunjukkan, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki elektabilitas 21,8 persen.

Pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan dua Ahok-Djarot Saiful Hidayat memiliki elektabilitas 40,0 persen, dan pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memiliki elektabilitas 30,3 persen.

Survei Populi Center itu dilakukan pada 28 Januari - 2 Februari 2017 atau pasca-debat kedua para cagub-cawagub DKI Jakarta pada 27 Januari 2017.

"Elektabilitas Ahok-Djarot menempati peringkat pertama, disusul Anies-Sandi di posisi kedua, dan Agus-Sylvi sebesar 21,8 persen di posisi ketiga," kata Peneliti Populi Center, Nona Evita, saat merilis hasil survei di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Senin (6/2/2017).

Sementara responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) sebanyak 7,8 persen.

Bila dibandingkan dengan hasil survei Populi pasca-debat pertama (14-19 Januari 2017), lanjut Nona, elektabilitas Agus-Sylvi menurun. Sementara elektabilitas Ahok-Djarot dan Anies-Sandi meningkat.

Pasca-debat pertama, elektabilitas Agus-Sylvi 25,0 persen, Ahok-Djarot 36,7 persen, dan Anies-Sandi 28,5 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas