Adu Mulut Wartawan dengan Panitia Penyelenggara Debat Pilkada DKI Jakarta
Insiden adu mulut dipicu oleh pembatasan peliputan yang berlebihan. Pembatasan itu membuat wartawan tidak leluasa mengambil momen kedatangan tokoh.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara debat kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 sempat diwarnai adu mulut antara wartawan dan pihak penyelenggara.
Adu mulut itu berlangsung di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017).
Insiden adu mulut dipicu oleh pembatasan peliputan yang berlebihan. Pembatasan itu membuat wartawan tidak leluasa mengambil momen kedatangan beberapa tokoh yang datang menghadiri debat.
Pihak penyelenggara berdalih, konsep pengamanan tersebut sudah disepakati dalam technical meeting beberapa hari sebelum acara dimulai dengan para awak media televisi.
Bukan hanya itu, awak media yang mengenakan id card khusus untuk memasuki ruangan juga dibatasi. Padahal, id card itu sebagai akses pintu masuk ruangan debat.
Konsep pengamanan tersebut berbeda dengan konsep pengamanan pada debat putaran ke dua. Sebelumnya wartawan leluasa masuk hingga meja resepsionis. Momen kedatangan para kandidat, tokoh, dan pendukung tak luput.
Akibat protes tersebut, akhirnya panitia memberikan akses seluruh pintu masuk kepada para awak media yang memiliki id card khusus.(*)