Politik Uang Terendus di Jakarta Barat, Walikota Kumpulkan Camat dan Lurah
Politik uang terendus di sejumlah wilayah di Jakarta Barat menjelang pemungutan suara Pemilukada DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politik uang terendus di sejumlah wilayah di Jakarta Barat menjelang pemungutan suara Pemilukada DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi, mengatakan, ada 2 lokasi dimana hal tersebut terendus.
Pertama di Kelurahan Palmerah dan Kelurahan Jembatan Besi.
"Makanya mau kami kumpulkan Lurah dan Camat agar menghindari dan mewaspadai hal tersebut," ujar Anas ketika dihubungi wartawan, Senin (13/2/2017).
Baca: Anies Tidak Risau dengan Kampanye Hitam yang Menyerangnya
Baca: JPPR Temukan Masih Banyak Alat Peraga Kampanye dan Dugaan Politik Uang
Berdasarkan informasi, politik uang terjadi di Kelurahan Palmerah terjadi saat kampanye salah satu pasangan calon (Paslon).
Warga di sebuah RW disana dikoordinir untuk mengikuti acara kampanye dan dibagi-bagikan uang oleh salah seorang warga.
Besaran yang dibagikan antara Rp 25.000 sampai Rp 50.000.
Lurah Palmerah, Ilham, mengatakan, pihaknya kini sedang menelusuri informasi tersebut.
"Sedang kita cari sekarang," kata Ilham ketika dihubungi Wartakotalive.com, Senin (13/2/2017).
Sedangkan Camat Tambora, Djaharuddin, mengatakan, di wilayah Kelurahan Jembatan Besi bukan politik uang yang terdengar. Tapi kencangnya gesekan antar Timses Paslon.
"Seluruh Timses Paslon itu masuk dan berkampanye di Kelurahan Jembatan Besi. Itulah yang membuat jadi banyak gesekan," kata Djaharuddin ditemui Wartakotalive.com di ruang kerjanya, siang tadi.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw