Syahril Teriak Minta Tolong Saat Mobilnya Tenggelam
Mobil xenia bercat biru dengan nomorpolisi B 1905 BQN yang dikendarai Syahril ditabrak KRL di perlintasan liar disana
Editor: Hendra Gunawan
Anton dan Sukai sama-sama bercerita bahwa pengemudi mobil tak menurut saat diberitahu warga yang berjaga di perlintasan liar itu.
Perlintasan itu berada di petak rel antara Stasiun Bojong Indah dan Stasiun Tamankota.
Anton yang menjaga perlintasan saat itu sudah memberi tanda agar mobil berhenti.
Sebab dia melihat ada kereta datang dari barat menuju ke Timur.
Tapi pengendara tetap melaju. Anton yang bingung memilih menyingkir karena KRL makin dekat.
Mobil pun tertabrak tepat di kap mesinnya. Mobil terpental dan menabrak sebuah tiang di pinggir jalan. Lalu masuk ke air.
Saat diangkat, kondisi mobil hancur. Penutup mesinnya berantakan. Bagian kiri mobil ringsek. Bahkan salah satu roda lepas.
Di lokasi, pantauan Wartakotalive.com, tak ada pos penjaga perlintasan di dua Jalur Jalan Inspeksi Cengkareng Drain itu.
Tak ada pula rambu yang menunjukkan ada perlintasan kereta disana. Padahal ada 2 lajur kereta disana.
Pengendara hanya mengandalkan warga sekitar yang berjaga di perlintasan itu untuk mengetahui ada kereta akan melintas atau tidak.
Perlintasan liar
Kendati perlintasan KRL berada di lokasi Jalan Inspeksi Cengkareng Drain yang berada dibawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, PT KAI tetap mengklasifikan lokasi itu sebagai perlintasan liar.
Semestinya tak boleh ada kendaraan melintas disana.
Senior Manajer PT KAI DAOP 1, Suprapto, mengungkapkan hal itu ketika dihubungi Wartakotalive.com, Senin (20/2/2017) malam.
"Berdasarkan data kami, itu perlintasan liar," ucap Suprapto. Maka pihaknya tak akan mendirikan pos penjaga perlintasan disana.