Amsir Masih Tak Percaya Istrinya Yang Baru Mengantarnya Kerja Kini telah Tiada
Tak sampai satu jam sebelum ditemukan meninggal dunia, istrinya itu baru mengantarnya berangkat kerja dengan membonceng
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Amsir (50) masih tak percaya ditinggalkan istrinya, Novi Eka Mely Yana (31) untuk selamanya.
Bagaimana tidak? Tak sampai satu jam sebelum ditemukan meninggal dunia, istrinya itu baru mengantarnya berangkat kerja dengan membonceng sepeda motor.
Amsir menceritakan, kematian tragis istrinya itu, usai prosesi pemandian jenazah di Musala Al Istiqomah, Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Selasa (21/2/2017) siang.
"Sampai sekarang saya masih enggak percaya," ucap Amsir dengan wajah termenung.
Novi ditemukan tewas sekitar pukul 06.00 WIB, di dalam rumahnya yang tengah dilanda banjir hingga mencapai ketinggian leher orang dewasa, di Jalan Kemang Selatan RT 03/02, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa.
Amsir mengungkapkan, usai Salat Subuh sekitar pukul 05.00 WIB, Novi mengantarnya naik sepeda motor untuk pergi bekerja di Kampus LPPI, Jalan Kemang Raya, atau sekitar 500 meter dari rumahnya. Di sana, Amsir bekerja sebagai tukang kebun taman kampus.
Saat diantar istrinya bekerja, kata Amsir, rumahnya belum dilanda banjir luapan Kali Krukut, meski hujan turun cukup deras.
Ketiga anak mereka, yakni Reyhan (8), Risma (5), dan Risya (8 bulan), pun masih aman di dalam rumah. Sehingga, saat itu Amsir tidak kepikiran apa-apa.
Namun, sekitar pukul 06.00 WIB, Amsir seperti tersambar petir, begitu mendengar kabar dari kerabatnya melalui telepon, yang menyatakan Novi tenggelam di dalam rumahnya.
"Begitu dengar kabar itu, saya langsung buru-buru pulang ke rumah, tapi istri saya sudah dibawa ke rumah sakit (RSIA Kemang). Pas saya sampai rumah sakit, ternyata istri saya sudah meninggal," ungkapnya.
Amsir mengakui, dia bersama keluarga besarnya memang tinggal di bantaran Kali Krukut sejak 1977. Saat menikahi Novi, mereka tetap tinggal di sana. Jarak rumahnya ke bibir sungai hanya sekitar 10 meter.
Kata Amsir, rumahnya memang rawan terkena banjir luapan Kali Krukut. Setiap banjir melanda, dia dan keluarganya selalu mengungsi ke musala, atau rumah warga yang posisinya lebih tinggi.
"Memang di sini sering banjir, bisa sampai seleher," ucap lelaki paruh baya yang hanya berpenghasilan kecil itu.
Jenazah Novi dimakamkan usai waktu Salat Zuhur di TPU Kober, Kelurahan Bangka. (Gopis Simatupang)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.