Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Anak Balitanya Tewas Terseret Arus Sungai, Maesah Trauma

Bahkan Maesah tak mau menemui tamu sama sekali. Termasuk aparat wilayah setempat. Di dalam kamar Maesah terus menangis.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Anak Balitanya Tewas Terseret Arus Sungai, Maesah Trauma
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Pemakamam balita di TPU Karet Bivak. (Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Maesah (32), ibunda dari dua balita yang tewas terseret arus Kali Sekretaris, memilih mengurung diri di kamar.

Dia melakukan itu usai pemakaman kedua anaknya di TPU Karet Bivak, Minggu (26/2/2017) pagi.

"Istri saya masih trauma sekali," kata suami Maesah, Wail Ibnu Masikah (32) kepada Wartakotalive.com di rumahnya, Minggu (26/2/2017) sore.

Bahkan Maesah tak mau menemui tamu sama sekali. Termasuk aparat wilayah setempat. Di dalam kamar Maesah terus menangis.

Saat perwakilan dari Kodim 0503 Jakarta Barat memberi tali asih kepasa keluarga korban, Maesah tetap tak mau keluar dari kamarnyam

Sehingga Wail sendiri yang menemani sendirian setiap tamu yang datang.

Berita Rekomendasi

Selebihnya Wail tak mau berbicara lebih banyak. Dia menolak awak media yang hendak mewawancarainya.

Dua balita yang tewas, yakni Bunyamin (4) dan Yusa (2).

Keduanya terseret arus Kali Sekretaris saat menyeberang di jembatan kecil di Jalan Krisdoren II, Kelurahan Sukabumiutara, Kecamatan Kebonjeruk, Jakarta Barat, Sabtu (25/2/2017) malam, sekitar pukul 19.00.

Ketika itu air dari Kali Sekretaris melimpas dan menutupi jembatan sampai setinggi 30 - 40 centimeter.

Maesah memaksakan tetap lewat situ untuk memotong jalan.

Kedua balitanya tak Ia gendong, lantaran mesti menggendong anak ketiganya yang masih bayi. Apalagi dia pun sedang hamil.

Tapi Maesah tetap memegang tangan kedua anak itu. Tapi arus air ternyata terlalu deras untuk kedua balitanya itu. Mereka tak tahan dengan derasnya arus.

Keduanya jatuh, terlepas dari tangan Maesah, lalu terseret dan lenyap.

Baru 20 menit kemudian keduanya ditemukan di jembatan sasak, jembatan kecil lainnya berjarak sekitar 1 kilometer dari jembatan Krisdoren II.

Saat ditemukan keduanya masih bernafas. Sempat dibawa ke masjid untuk diberi pertolongam darurat. Tapi akhirnya tewas juga.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas