Ditawari Makan dan Dibujuk Turun, Agustinus Malah Usir Polisi Pakai Bambu
Malah, Agustinus mengusir polisi menggunakan bambu yang dipasangkan bendera merah putih.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agustinus Woro malah usir polisi yang membujuknya untuk turun dari baliho dengan tinggi sekitar 25 meter.
Tiga tim SAR Gegana Brimob Polda Metro Jaya naik ke atas baliho untuk menyelamatkan, dan membujuk Agustinus untuk turun.
Tim penyelamat, sempat menawari minum dan makan Agustinus, tapi ditolak.
Agustinus juga diminta turun, namun juga ditolak.
Malah, Agustinus mengusir polisi menggunakan bambu yang dipasangkan bendera merah putih.
"Kita disuruh turun kalau enggak (dipukul) pakai tiang bendera," ujar salah seorang penyelamat dari kepolisian, Supiadi, Selasa (28/2/2017).
"Saya enggak mau minum, saya enggak mau makan, saya maunya orang LBH Trisakti," ujar Supiadi meniru ucapan Agustinus.
Agustinus naik tiang abu-abu, seraya membawa enam spanduk persegi berukuran cukup besar dengan bermacam tulisan.
Empat spanduk putih dibentangkan menghadap utara.
Bertuliskan, "Anak yatim piatu korban gila judi TNI AD", "Pemuda adonara ditembak mati", "Oknum, Densus 88, Teroris", "Bubarkan, tutup penjara,".
Sementara dua spanduk hitam ke arah selatan, Jalan Gatot Subroto, bertuliskan, "Jual organ tubuh, selamat hari HAM", "Dekaplah daku, akan aku berikan kepada pembunuh yatim piatu padamu".
Kasubden SAR Gegana Polda Metro Jaya Kompol Hendrik mengatakan, Agustinus sudah naik ke atas baliho sekitar pukul 12.00 WIB. Demi menurunkan Agustinus, Hendrik telah menginstruksikan dua anggotanya.
"Kalau dia tidak mau turun, jangan paksa," ujar Hendrik menginstruksikan dua anak buahnya yang tengah memanjat baliho yang di atasnya ada Agustinus.
Aksinya memanjat tiang iklan Agustinus, menjadi sorotan puluhan warga, dan pengendara di sekitar Jalan Palmerah Utara, depan Halte Bus Transportasi Jakarta Slipi Petamburan.
Agustinus telah beberapa kali memanjat baliho. Pada Desember 2016, dia memanjat baliho di Harmoni, Kebon Jeruk, dan Grogol, Jakarta Barat.
Waktu itu, dia berdiri diatas baliho dengan mengibarkan bendera merah putih dan membentangkan spanduk bertuliskan 'tangkaplah daku akan kuberikan pembunuh anak yatim padamu'.
Agustinus juga pernah memanjat baliho di sejumlah wilayah seperti di Senen, Jakarta Pusat, dan Badung, Bali, untuk memprotes kematian keponakannya, David Natalis.
David yang dilaporkan meninggal akibat kecelakaan pada Juni 2016 itu, diyakini Agustinus meninggal akibat orangtua angkat David yang merupakan anggota tentara.
Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.