Ahok dan Anies Harus Gandeng Warga DKI yang Tak Gunakan Hak Suara Saat Putaran Pertama Pilkada
Tingkat partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mencapai 77,1 persen.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mencapai 77,1 persen.
Artinya ada sekitar 23 persen warga yang tidak menggunakan hak suaranya pada 15 Februari lalu.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang, mengatakan sekitar 22 persen yang memutuskan golput itu adalah potensi bagi peserta Pilkada DKI Jakarta.
Terlebih selisih kedua pasangan tidak jauh.
Baca: PPP Tunggu Sikap Demokrat Hadapi Putaran Dua Pilkada DKI
"Kita harus lihat karakternya, siapa saja yang golput ini," ujar Sebastian dalam diskusi di kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis (2/3/2017),
Dalam putaran pertama memang pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot memperoleh suar alebih tinggi.
Pasangan tersebut mendapat 2.364.577 persen atau 42,99 persen.
Sementara pasangan Anies Baswedan - Sandiaaga Uno mendapat 2.197.333 suara atau 39,95 persen suara.
Dapat dikatakan selisih kedua pasangan tersebut hanya sedikit.
Menggandeng masyarakat yang pada 15 Februari lalu tidak menggunakan hak pilihnya itu, merupakan satu solusi untuk mendongkrak elektabilitas di putaran kedua.
Sebastian Salang percaya masyarakat yang memutuskan untuk golput, adalah orang-orang yang sadar politik.