Raja Juli: Haji Djarot Tunaikan Etika Dasar Islam, Jika Diundang Wajib Datang
Haji Djarot Saeful Hidayat yang lahir dari keluarga Muhammadiyah dan NU ajarkan substansi etika Islam kepada kita.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Raja Julu Antoni, Juru Bicara Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menanggapi sikap sebagian masyarakat yang hari ini banyak berteriak seolah menegakkan syariat Islam dan merasa paling Islam tetapi lupa inti dari Islam itu sendiri.
"Inti Islam menurut saya, adalah budi pekerti, akhlaqul karimah. Sesuai hadist: wa maa bu'istu illa li utammima makarima al-akhlak. Tidaklah aku diutus kecuali untuk sempurnakan akhlak," tulis Raja seperti dikutip Tribunnews.com di twitter-nya @AntoniRaja, Minggu (13/3/2017).
Menurut Raja Juli, Muhammad Abduh ketika di Paris konon berkata di sini tidak banyak orang Islam tapi banyak perilaku Islami. Di Mesir banyak orang Islam tapi hampir tidak ada perilaku Islami.
"Kemarin malam saya melihat fenomena yang sama. Mengaku perjuangkan Islam, tuduh yang lain munafik, jenazah mereka tidak perlu dishalatkan, kelompok itu lupa etika dasar Islam," kata Raja Juli.
Mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini kemudian menyinggung soal perlakuan terhadap Djarot Syaiful Hidayat yang disoraki warga saat di Masjid Attin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang digelar oleh Titiek Soeharto dan keluarga Cendana.
"Haji Djarot Saeful Hidayat yang lahir dari keluarga Muhammadiyah dan NU ajarkan substansi etika Islam kepada kita. Dari kecil muslim sudah diajarkan etika paling dasar izaa da'aka fa ajibhu, apabila kau diundang maka wajib kamu datangi," tulis Raja Juli di twitter-nya.
Menurut Raja Juli, Djarot bukan tidak sibuk. Tapi menjalankan akhlak Islam dan dengan segala resiko menghadiri undangan mengikuti pengajian itu.
"Haji Djarot adalah seorang muslim yang baik, yang mengajarkan kembali kepada kita untuk melaksanakan ajaran Islam. Islam adalah perbuatan dan praktik. Tidak hanya niat dan kata-kata," kata Raja Juli.
![Undangan pengajian kepada Haji Djarot Syaiful Hidayat. [Twitter].](https://pbs.twimg.com/media/C6r18iPU8AEOciW.jpg:small)
Sekjen PSI ini menegaskan bahwa mereka yang mensoraki Djarot saat ikut pengajian lupa ajaran dasar Islam tentang kewajiban menghormati tamu.
"Hadist sederhana yang diajarkan kepada anak-anak Muslim: man kaana yukminu billahi wal yaumil aakhir fal yukrim dhaifahu. Artinya, barang siapa yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir maka hotmatilah tamu," kata Raja Juli.
Dia tidak mau menuduh mereka yang memperlakukan Djarot demikian tidak beriman kepada Allah dan hari akhir sehingga berani melecehkan tamu. Sebab iman adalah urusan hamba dan makhluknya.
"Tapi paling tidak dari kejadian kemarin kita bisa melihat siapa yang berislam secara autentik dan substantif. Siapa pula yang ber-Islam secara simbolik saja. Mungkin mereka kurang piknik. Sesama muslim kita doakan mereka dan kita kembali ber-Islam dengan benar, berakhlak mulia seperti perintah rasul," kata Raja Juli.