Sopir Suyanto: Tidak Mau Dipanggil Bos, Dia Mau Saya Panggil Ahok
Meski sudah tidak bekerja di keluarga Ahok, Suyanto mengaku kerap diminta untuk menyopiri ketika Ahok pulang ke Belitung Timur.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suyanto, menilai sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan orang yang humoris.
Suyanto merupakan mantan sopir Ahok semasa masih tinggal di Belitung Timur.
Menurut Suyanto, Ahok sering meledeknya saat di dalam mobil.
Saat mengantar Ahok beraktifitas selalu dipenuhi dengan canda tawa.
"Dia tuh kalau ngeliat saya pasti tertawa, kata dia saya orang yang paling lucu. Dia sering ledekin saya, saya enggak ada masalah. Saya juga sering ngeledekin beliau," ujar Suyanto di kawasan Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Suyanto menjelaskan, Ahok tak pernah marah jika dia mengejek balik.
Menurut dia, Ahok malah tertawa saya Suyanto mengejeknya.
Bahkan, menurut Suyanto, Ahok tidak mau dipanggil "bos" oleh dirinya.
"Dia tidak mau dipanggil bos atau bapak, dia mau saya panggil dia tetap Ahok. 'Ah kamu Yan, panggil saya nama saja'," kata Suyanto menirukan percakapannya dengan Ahok.
Suyanto mengaku bekerja sebagai sopir keluarga Ahok sejak tahun 1989.
Enam tahun berselang, dia memutuskan diri untuk pindah bekerja di PT Nur Indah Eka Persada.
Meski sudah tidak bekerja di keluarga Ahok, Suyanto mengaku kerap diminta untuk menyopiri ketika Ahok pulang ke Belitung Timur.
Ia mengaku, Ahok tak mau jika bukan dia yang mengemudikan mobilnya.
"Dia kalau saya bawa mobil enggak pernah bawel. Percaya aja sama saya," ucap dia.
Suyanto mengakui bahwa gaya bicara Ahok memang keras.
Namun, menurut dia, Ahok berhati lembut.
"Orangnya emang bicaranya keras, itu sama kayak bapaknya. Orangnya disiplin. Saya kalau sopirin dia, jam 06.00 harus udah di rumahnya," kata Suyanto.
Tak hanya itu, menurut Suyanto, Ahok tak pernah bergaul dengan memandang golongan.
Ia kerap memandang semua orang itu sederajat.
"Saya sering tidur di rumahnya dia, satu kamar. Dia nyuruh saya 'udah tidur sini aja', enggak beda-bedain orang miskin," ujarnya.(Akhdi Martin Pratama)