Lift Jatuh Saat Alarm Beban Berbunyi
Sebuah lift sarat penumpang jatuh dari lantai 7 pusat pertokoan Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2017) siang.
Editor: Anita K Wardhani
![Lift Jatuh Saat Alarm Beban Berbunyi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-lift-jatuh-di-blok-m-square_20170317_171357.jpg)
Alarm tanda kelebihan beban berbunyi dan secara otomatis pintu tidak bisa menutup.
Sesaat setelah mendengar bunyi alarm, Bumi mendengar suara gesekan logam dengan logam.
Diduga suara tersebut merupakan suara kawat baja penahan lift.
"Dua puluhan orang yang di dalam lift ambruk, saling berbenturan dan bertindihan. Teman saya luka di kaki dan lehernya sepertinya patah. Dia mengerang kesakitan, yang lainnya juga pada kesakitan karena terluka dan patah, yang lain berteriak takbir," ucap Bumi yang ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat petang.
"Engkel kaki saya patah dan posisinya ngampleh (seperti tidak bertulang-Red) Tapi, saya coba jalan pelan-pelan ke luar lift. Posisi lift di antara dua lantai. Saat evakuasi, kami-kami yang di dalam ditarik pelan-pelan dari luar," ujar pria yang kaki dibalut dan disangga papan itu.
Bumi mengaku masih ketika lift membentur lantai dasar. Dalam kondisi kaki mengalami cedera, Bumi kemudian merangkak dan meminta pertolongan pengunjung mal.
Polisi menyatakan, korban lift jatuh di Blok M Square mencapai 24 orang. Semuanya merupakan korban luka dan tidak ada korban jiwa. "Korban meninggal tidak ada," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. Argo menambahkan, seluruh korban luka dirawat di RSPP, Jakarta Selatan.
Polisi menduga, lift tersebut jatuh karena kelebihan beban. Untuk itu, polisi akan memerika manajemen Blok M Square. "sedang dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan," ujar Argo.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) melihat jatuhnya lift di Blok M Square menjadi pembelajaran dan peringatan pengelola mal lainnya agar lebih meningkatkan keamanannya.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Ellen Hidayat menyatakan, kecelakaan di Blok M Square harus menjadi pelajaran bagi setiap pengelola gedung maupun pusat perbelanjaan.
"Kejadian ini menjadi peringatan bagi pengelola lain," tutur Ellen di Jakarta, Jumat.
Ellen pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan keselamatan diri masing-masing dan tidak memaksakan masuk jika kapasitas satu lift tersebut sudah maksimal.
"Kalau lift sudah penuh, kami berharap pengunjung tidak memaksa masuk, mohon bersabar menunggu lift berikutnya," ucap Ellen. (dennis/abdul qodir/seno)