Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Pahingar Minta Maaf pada Anak-anaknya

Beberapa jam sebelum melakukan aksi bunuh diri yang menghebohkan dunia maya itu, Indrawan dan Dina Febrianti, terlibat pertengkaran.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Istri Pahingar Minta Maaf pada Anak-anaknya
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Hujan rintik-rintik mengiringi pemakaman jenazah Pahinggar Indrawan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2017) sekitar pukul 13.00 WIB. TRIBUNNEWS.COM/FAHDI FAHLEVI 

HUJAN rintik-rintik mengiringi pemakaman jenazah Pahinggar Indrawan (35), seorang sopir taksi online yang merekam aksi bunuh dirinya dan menyebarkan secara live melalui Facebook.

Istri almarhum, Dina Febrianti, terus menangis dan meminta maaf kepada anak-anaknya, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta, Sabtu (18/3/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.

Beberapa jam sebelum melakukan aksi bunuh diri yang menghebohkan dunia maya itu, Indrawan dan Dina Febrianti, terlibat pertengkaran, bahkan sampai harus melibatkan Ketua RT setempat.

Pertengkaran sering terjadi karena pasangan suami istri tersebut saling curiga.

Dina Febrianti menangis histeris kala jasad suaminya dimasukkan ke liang lahat.

Istri Pahinggar Indrawan tampak menggendong anak laki-lakinya paling bungsu sambil menaburkan bunga ke makam suaminya.

"Bilang Dik, kamu sayang Papa. Selamat tinggal Pa," ujar Dina Febrianti.

BERITA TERKAIT

Tangis istri Indra semakin besar ketika orang yang hadir mulai meninggalkan lokasi pemakaman. Ia sempat hampir terjatuh, namun dapat diangkat oleh kerabatnya.

Sesampainya di areal parkir, Dina Febrianti tampak memeluk anak perempuannya. Sambil memeluk, dia meminta maaf kepada anak-anaknya.

"Maafkan Mama ya Nak, maafkan Mama Nak," kata Dina Febrianti sambil menangis.

Mengenai pertengkaran pasangan suami istri tersebut diungkapkan tetangga.

"Indra dan istrinya sempat ribut. Lari ke rumah Pak RT, si Indra minta tolong. Istrinya nggak bisa didiamkan," ujar Eti, seorang tetangga, di Jalan Kemenyan, Ciganjur, Jakarta.

Keributan tersebut terjadi hingga di jalan dan ditonton oleh warga. Indra bahkan sempat menceritakan kepada Ketua RT, istrinya sempat ingin membakar bantal.

"Si Indra minta tolong ke Pak RT, istrinya mau bakar bantal. Nah mungkin itu takut rumahnya dibakar," tambah Eti.

Ketua RT Moch Sidiq mengungkapkan Dina Febrianti sempat menyatakan keinginan untuk pisah alias bercerai.

"Istrinya bilang mau pisah saja. Saya bilang tahan, jangan," ujar Sidiq.

Sidiq mengingatkan Dina Febrianti mengenai anak hasil perkawinan dengan Indra.

"Tugas saya kan merukunkan tetangga," tambah Sidiq.

Sidiq mengatakan percekcokan suami istri karena sang istri sering melakukan obrolan dengan orang lain.

Sebelum melakukan bunuh diri Indra sempat curhat mengenai istrinya di akun Facebook pribadinya.

Rumah kosong
Indra dikenal sebagai orang berada. Namun dalam mengerjakan profesinya sebagai sopir taksi online, Indra meminjam mobil orang lain.

Setelah Indra bunuh diri, sang pemilik mengambil mobil tersebut.

"Semalam pukul 02.00 datang yang punya mobil, ngambil mobilnya. Saya pastikan dulu betul nggak dia pemiliknya," tambah Sidiq.

Mengenai lokasi bunuh diri, Sidiq menunjuk rumah kosong di samping rumahnya. Bangunan tersebut milik ayah Indra yang tinggal di Solo, Jawa Tengah.

Rumah berukuran sekitar 8X11 meter itu disekat menjadi dua, satu sisi ditempati Indra dan keluarganya, di sisi lain masih kosong.

Baca: Di Atas Puing Menggunduk Pahinggar Berdiri Menggantung hingga Tewas

"Ia gantung diri di sini. Tempatnya nggak tinggi, almarhum juga kakinya tertekuk. Jadi kalau berdiri tegak, sebetulnya talinya nggak sampai diatasi kepala. Pendek lah talinya," katanya.

Menurut pantauan, rumah tersebut memiliki lantai tanah serta beberapa tembok sudah hancur. Selain itu juga tidak memiliki langit-langit.

Indra merekam aksi bunuh diri menggunakan telepon genggam yang ditaruh di hadapannya. Kemudian, dia mengikatkan tali berwarna biru ke kayu yang berada di atap rumah.

Polisi menemukan barang bukti tali tambang berwarna biru, serta satu unit ponsel genggam yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung di Facebook.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. (tribunnetwork/fah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas