Polisi Buru Sosok Misterius yang Kejar Pengendara Mobil dengan Senjata Api di Kawasan Semanggi
Pelaku mengejar korban menggunakan motor. Pelaku melakukan penembakan ke arah mobil yang ditumpangi korban.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat telah melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tembak-menembak terjadi di Jalan Jenderal Sudirman hingga Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Kepala Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan mengatakan, aksi koboi tersebut telah ditelisik melalui kamera pemantau CCTV yang berada di sekitar lokasi yakni Pintu I Senayan, Jalan Asia Afrika.
Antara korban dan pelaku terjadi selisih paham lantaran saling lirik.
Baca: Tersinggung Dilihat-lihatin, Seorang Lelaki Kejar Pengendara Mobil di Semanggi Lalu Lepas Tembakan
Pelaku mengejar korban menggunakan motor.
Pelaku melakukan penembakan ke arah mobil yang ditumpangi korban.
"Kemudian korban dengan temannya ketika berada di Semanggi di tembak satu kali. Lalu sekitar Karet ditembak lagi, lalu balik arah di tembak lagi. jadi tembakan lima kali," ujar Hendy di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).
Sementara ini, ucap Hendy, penyidik tengah melakukan pengembangan untuk mengungkap kasus tersebut.
Penyidik memeriksa saksi-saksi dari mulai Jalan Asia Afrika, serta melihat CCTV di lima lokasi penembakan tersebut.
Penyidik belum dapat memastikan jenis senjata api yang digunakan pelaku.
"Senjata belum kita simpulkan. nanti tunggu ahli uji balistik yang bisa simpulkan. Tapi ini dari arah belakang nembus ke depan. Sementara untuk kesimpulan apakah rakitan atau organik kita tunggu Labfor. Masih analisa masih pendalaman," ujar Hendy.
Selain itu, pihak kepolisian sedang mengejar pelaku penembakan tersebut.
Ketika ditanya apakah masyarakat sipil atau oknum anggota, dia belum bisa memastikannya.
"Dari saksi mata, ada dua orang yang berboncengan menggunakan sepeda motor. CCTV dari semua jalan yang bisa meng-capture lokasi-lokasi gedung yang mengarah ke jalan (TKP) semua kita collect. Sementara kita analisa kemungkinan bisa kita zoom ke arah plat nomor kendaraan," ujar Hendy.