Berlangsung Panas, Ini yang Didebatkan Timses Ahok-Djarot dengan Timses Anies-Sandi
Senada dengan Emmy, Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya juga tidak kalah dihantam kampanye hitam.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat panas berlangsung antara tim sukses pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Emmy Hafild dan Mardani Ali Sera, tim sukses pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Keduanya larut dalam diskusi dan saling potong pembicaraan saat diskusi bertajuk 'Adu Program Vs Kampanye Hitam' di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/4/2017).
Saat itu Emmy mengaku timnya mengatakan pihaknya lelah menghadapi kampanye hitam yang sudah berlangsung sejak putaran pertama.
Senada dengan Emmy, Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya juga tidak kalah dihantam kampanye hitam.
Salah satu contoh mutakhir adalah adanya tanda tangan Anies Baswedan mengenai Jakarta Syariah yang ramai di media sosial.
Mardani mengatakan pihaknya tetap mempercayakan Pilkada DKI kepada penyelenggaran yakni KPU DKI dan Bawaslu DKI.
Mardani menegaskan pihaknya menentang keras kampanye hitam apalagi dikaitkan masalah agama.
"Karena itu, monggo KPUD, Bawaslu, penegak hukum silahkan. Ketika ada isu tidak boleh (pendukung terdakwa penista agama) disalatkan Anies Baswedan bikin surat terbuka meninggal itu kewajiban yang hidup jadi enggak boleh," kata Mardani.
Emy kemudian menimpali bahwa Anies-Sandi hanya tampak berusaha.
Emmy mengkritik pasangna calon Anies-Sandi tidak pernah secara tegas dan langsung kepada pendukungnya agar menghentikan isu SARA.
"Bahkan, kemarin (aksi) 313 itu kita tahu apa yang dilakukan," kata Emmy.
Mardani kemudian menyahut bahwa mereka fokus pada program OK OCE dan bukan soal agama.
"Mbak Emmy pernah enggak menghentikan orang yang memfitnah kita? karena enggak tahu siapa yang melakukan. Sama, kami tidak tahu siapa yang melakukan itu. Tidak fair," kata Mardani menimpali.
Emmy dan Mardani kemudian terlibat saling potong bicara dan berbicara di saat yang bersamaan.