Djarot Ungkap Alasannya Pakai Peci di Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat bercerita alasannya memakai peci di putaran kedua Pilkada Jakarta.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat bercerita alasannya memakai peci di putaran kedua Pilkada Jakarta.
Djarot mengaku inspirasi itu datang saat ia bersama istrinya berziarah ke makam orangtua di Surabaya dan Bung Karno di Blitar.
"Ada yang bilang kok Pak Djarot berubah di Blitar pakai peci? Kopiah kayak Bung Karno," kata Djarot di acara ROSI dan Kandidat Pemimpin Jakarta di Djakarta Theater, Jakarta, Minggu (3/4/2017).
Djarot mengingatkan kopiah merupakan lambang nasional.
Dalam bahasa Arab, kata Djarot, kopiah berarti menyamarkan supaya mawas diri dan tidak sombong.
"Saya pikir perlu juga Alhamdullilah. Pak Ahok berubah menjadi Pak Basuki, tidak sombong, lebih cool dan cerdas," kata Djarot.
Djarot juga mengungkapkan alasannya menggunakan peci di surat suara di putaran kedua di Pilkada DKI Jakarta.
Ia mengaku penggunaan peci sudah digunakan saat pilkada Blitar.
"Orang Blitar kaget Pak Djarot enggak pakai kopiah. Masalah kopiah saja ribut, kata KPU boleh," kata Djarot.
Djarot juga minta kepada semua pihak yang berkepentingan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 agar tidak mempengaruhi warga untuk memilih pasangan calon tertentu.
Terlebih, mempengaruhinya dengan cara menakut-nakuti hingga mengintimidasi melalui spanduk provokatif yang dipasang di sejumlah tempat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.