Konsep Anies soal Manajemen Tranportasi di Jakarta
Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan bertekad mengintegrasikan angkutan umum massal di Jakarta bila terpilih dalam Pilkada DKI 2017.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan bertekad mengintegrasikan angkutan umum massal di Jakarta bila terpilih dalam Pilkada DKI 2017.
Selain melalui program OK-Otrip yakni satu kali bayar Rp 5 ribu untuk menggunakan angkutan integrasi mulai dari Angkot hingga Transjakarta, Anies dan pasangannya Sandiaga Uno juga akan menyamakan seluruh manajeman transportasi angkutan tersebut.
"Jadi bukan hanya single payment tapi manajemennya harus disamakan. Jadi bagi rakyat yang penting mereka tahunya bayar lima ribu, tapi di balik itu ada pengelolaan yang lebih rumit," kata Anies di Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa ( 4/4/2017).
Baca: Anies Inginkan Pendidikan Muatan Lokal di Jakarta Melalui Festival
Baca: Anies: Spanduk Fitnah Senyumin Saja
Anies mengatakan penyamaan model majemen tersebut untuk memudahkan antar angkutan berintegrasi.
Dengan penyamaan model manajemen tersebut Anies beharap angkutan umum massal seperti transjakarta menjadi kendaraan transportasi yang aman dan nyaman bagi semua kalangan.
Angkutan publik bukan hanya tempat mengantarkan warga sampai pada tempat tujuannya melainkan juga tempat berinteraksi.
"Jadi kami melihat integrasi transportasi bukan sekedar bantu orang bekerja tapi ini alat menumbuhkan suasana interaksi dan persatuan di Jakarta," katanya.
Sekarang ini tranportasi angkutan massal di jakarta belum sampai pada tahap berinteraksi.
Terdapat warga yang belum nyaman menggunakan transportasi massal, sehingga interaksi berkurang.
"Hari ini kita naik mobil sendiri, motor sendiri. Kita ini individual semuanya enggak bersatu, enggak ada medium yang mempersatukan. Begitu ada kendaraan itu ada, yang atas yang bawah semua pakai kendaraan yang sama karena nyaman. mendadak rasa bersama itu muncul," pungkasnya.