Pernah Alami Penolakan, GP Ansor Dirikan 47 Posko Antisipasi Intimidasi
Ansor itu telah mengidentifikasi ada 47 titik rawan intimidasi, makanya Ansor bikin posko
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta, Abdul Aziz menyebut ada 47 titik lokasi yang rawan terjadi intimidasi dalam momen pilkada DKI.
Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya kini telah mendirikan posko-posko di lokasi yang berpotensi rawan kekerasan dan intimidasi.
"Ansor itu telah mengidentifikasi ada 47 titik rawan intimidasi, makanya Ansor bikin posko," ujar Aziz, di kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Aziz menjelaskan, terkait penguatan terhadap tindakan antisipasi tersebut, Cawagub DKI petahana Djarot Saiful Hidayat pun turut hadir dalam silaturahmi yang digelar GP Ansor hari ini di kantornya di bilangan Jakarta Pusat.
"Dalam rangka penguatan terhadap masyarakat itu, nah Djarot (datang) ke sini untuk silaturahmi," katanya.
Menurutnya, kehadiran mantan Wali Kota Blitar itu sangat penting mengingat ada sejumlah hal yang harus diantisipasi mengacu pada potensi kekerasan yang tersebar pada 47 titik lokasi di Jakarta itu.
"Karena ada beberapa hal yang perlu di antisipasi di titik tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut anggota DPRD DKI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun menyebutkan masing-masing jumlah titik rawan kekerasan dan intimidasi yang tersebar di tiga wilayah, yakni Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
"Selatan 21, Timur 16, Utara 10, Jaksel (tersebar) di Mampang, Tegal Parang," katanya.
Ia menambahkan, lokasi tersebut satu diantaranya pernah dialami sendiri oleh GP Ansor saat hendak menggelar acara pengajian di wilayah Jakarta Selatan.
Pengajian yang diadakan oleh GP Ansor pernah mendapatkan penolakan lantaran dituding mendukung Cagub DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini terjerat kasus dugaan penistaan agama.
"Karena pernah ketika Ansor mau bikin pengajian, ditolak, dengan alasan Ansor mendukung calon (Gubernur DKI) penista agama," katanya.