Nusron dan Hasto Gali Program Djarot Saat Tampil Wayangan Bareng Ki Enthus
Nuron Wahid menanyakan kepada Djarot soal bagaimana sebenarnya program-program yang dijalankan di DKI Jakarta, khususnya terkait Kartu Jakarta Pintar.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Enthus Susmono yang diselengarakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) benar-benar menghibur ribuan masyarakat di Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2017), tadi malam.
Wayangan dengan lakon Dewa Ruci ini kian semarak dengan kehadiran sejumlah seniman dan para tokoh nasional. Apalagi para tokoh yang hadir juga tampil di depan panggung mendampingi Ki Enthus yang asyik bermain wayang.
Di sela wayangan ini, juga ada sesi diskusi yang berlangsung secara alami dan mengalir antara Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah I (Jawa Sumatera) Nusron Wahid, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto bersama dan dipandu juga oleh pelawak kondang Kirun.
Dalam Sesi dialog ini, Nuron Wahid menanyakan kepada Djarot soal bagaimana sebenarnya program-program yang dijalankan di DKI Jakarta, khususnya terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Saya bertanya-nyata. Bagaimana KJP ini bisa menjangkau semua pelajar, termasuk juga para santri karena banyak juga warga DKI yang memondokkan anaknya di pesantren," kata Nusron.
Menjawab pertanyaan ini, Djarot menjelaskan bahwa KJP Santri memang susah disiapkan. Dalam KJP Santri ini nantinya para orang tua yang menyekolahkan anaknya di madrasah dan pondok pesantren di luar Jakarta akan mendapat KJP Santri juga sama seperti KJP.
"KJP hingga saat uni sudah terbukti mengcover 535.000 anak-anak pelajar di Jakarta. Selain tidak usah bayar biaya sekokah, para siswa juga tiap bulan mengcover kebutuhan gizi dan lainnya. KJP kepada siswa SMA juga ada, yakni mencapai 630.000 sma 640.000 SMK. Ada juga beasiswa bagi mahasiswa yang tak mamou dengan nominal Rp18.jt lebih setahun," kata Djarot.
Nusron kemudian kembali bertanya kepada Djarot, bagaimana nasib para pengurus masjid, imam masjid, muadzin, dan para marbot Masjid? Apakah ada perhatian dari Ahok-Djarot saat ini dan jika nanti sudah terpilih menjadi kepala daerah? Djarot menjawab bahwa pengurus masjid dan marbot Masjid akan memperoleh tambahan pendapatan. Mereka juga akan diumrohkan.
Nusron juga bertanya kepada Ki Enthus yang tengah asik memainkan wayangnya. Nusron mengatakan bagaimana pendapat sang dalang tentang pilkada DKI yang sekarang banyak memakai fitnah dan isu SARA untuk menyerang lawan politik.
Ki Enthus pun mengatakan bahwa sikap tenang adalah jawaban paling tepat yang dilakukan ahok-Djarot. Sebab jangankan manusia viasa, Nabi Muhammad SAW pun diuji dengan macam-macam perlakuan kasar dan tak terpuji ketika menyebarkan kebaikan.
"Jadi kalau difitnah dan dijelek-jelekkan, maka itu justru akan mrnambah kuat pasangan Ahok-Djarot," kata ki Enthus.
Adapun Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa PDIP memang sangat berkeinginan melestarikan budaya wayang dalam menyuarakan perjuangan memihak wong cilik.
"Wayang memberikan pelajaran kehidupan. Kita diyakinkan jalan kebenaran yang harus kita tempuh. Inilah yang disebut bangsa yang berkepribadian dan memegang budaya," kata Hasto.
Hasto juga mengaku kagum karena masyarakat sangat antusias menyaksikan wayangan yang digelar dalam perayaan HUT PDI-P ke-44 tahun. Terlebih dalang ki Enthus dalam lakon wayangannya menunjukan bagaimana Islam sebagai rahmatan lil alaniin yang damai.
"Dan inilah gambaran sejati sebagai bangsa yang berkebudayaan," tegas Hasto.
Dalam pagelarannya, ribuan penonton yang hadir begitu terpukau dengan alur cerita yang ditampilkan. Apalagi, Ki Enthus juga mengkombinasikan cerita lakon Dewa Ruci dengan dinamika politik di Pilkada DKI Jakarta. Ki Entus menggambarkan bagaimana perjuangan Bima mencari air kehidupan seperti halnya perjuangan Basuki-Djarot dalam membenahi DKI Jakarta yang begitu banyak tantangan dan rintangan.
Namun, Bima yang oleh Ki Enthus digambarkan dalam sosok Basuki-Djarot tetap terus melangkah menghadapi berbagai rintangan dan tantangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.