Timses Anies-Sandi Berniat Laporkan Bank DKI ke OJK
"Dengan segala keterpaksaan saya juga meminta kepada OJK agar mengambil langkah-langkah bahwa bank DKI sesuai dengan undang-undang yang berlaku,"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno berencana melaporkan Bank DKI ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wakil ketua tim pemenangan Anies-Sandi , Mohammad Taufik mengatakan rencana pelaporan bank milik Pemerintah provinsi DKI tersebut ke OJK karena adanya dugaan penyimpangan prosedur perbankan.
"Dengan segala keterpaksaan saya juga meminta kepada OJK agar mengambil langkah-langkah bahwa bank DKI sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata Taufik saat konferensi pers di posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
Pelaporan tersebut berawal dari dugaan timses Anies-Sandi jika Bank DKI ikut serta mengkampanyekan pasangan Ahok-Djarot.
Menurut Taufik Bank DKI turut memfasilitasi pencairan program Lansia Ahok-Djarot kepada warga menjelang pemungutan suara.
Warga yang ingin mendapatkan kartu Jakarta L
Baca: Tim Pemenangan Anies-Sandi Temukan Adanya Dugaan Money Politic yang Libatkan Bank DKI
ansia, harus membuka rekening di bank DKI dengan biaya registrasi Rp 50 ribu.
Nantinya warga yang telah membuka rekening akan mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu perbulan.
"Orang pinjam duit ke orang lain untuk menabung ke Bank DKI dengan harapan mendapat bantuan tiga bulan di rapel menjadi satu juta delapan ratus," kata Taufik.
Selain itu, menurut Taufik kesalahan prosedur perbankan yang dilakukan Bank DKI adalah karena menerbitkan buku tabungan tidak semestinya.
Bank DKI mengeluarkan buku tabungan kepada warga tanpa adanya saldo awal.
"Jadi di buku tabungan hanya ada nama, saldonya kosong. Jadi kaya bagi bagi buku tabungan aja" katanya.
Sementara itu Sekretaris perusahan Bank DKI, Zulfarshah saat dihubungi via telepon membantah apabila pihaknya menerbitkan buku tabungan untuk tunjangan lansia.
"Emang ada kata-kata tunjangan Lansia. Kalau orang mau nabung di bank DKI ya masa kami larang," katanya.
Menurutnya yang ada masyarakat datang ke kantor bank DKI untuk menabung.
Itupun menurutnya harus menyertakan sejumlah persyaratan selayaknya orang mau membuka buku tabungan di bank.
"Ada persyaratannya membawa KTP atau KK, lalu mereka memilih produknya apa, kan banyak, ada Simpeda dan lain-lain," katanya.