Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Sadar Bangun Fly Over Pancoran Bersamaan dengan LRT Bikin Macet Makin Parah Tapi

Sejak ada proyek yang menggunakan sebagian badan jalan itu, lajur untuk kendaraan semakin berkurang sehingga antrean mengular cukup panjang.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ahok Sadar Bangun Fly Over Pancoran Bersamaan dengan LRT Bikin Macet Makin Parah Tapi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan imbas pengerjaan proyek pembangunan flyover di Kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (7/4/2017). Pemprov DKI Jakarta membangun flyover Pancoran dengan panjang 740 meter dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan dari arah Cawang menuju Semanggi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membangun flyover atau jembatan layang Pancoran.

Sejak ada proyek yang menggunakan sebagian badan jalan itu, lajur untuk kendaraan semakin berkurang sehingga antrean mengular cukup panjang.

Akibatnya, banyak warga yang mengeluh dan menghindari kawasan tersebut. Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atauAhok, menceritakan ide pembangunan flyover tersebut.

Ahok menyampaikan, konsultan memberi pilihan kepadanya dalam membangun proyek jalan layang ini.

"Katanya, kalau Bapak ( Ahok) bangun (jalan layang) sekaligus, macetnya bisa (bertambah) 80 persen. Kalau Bapak pilih satu-satu (bangun jalan layang), macetnya 30 persen, Bapak pilih yang mana," kata Ahok, di kawasan Potlot, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017).

Kemudian, Ahok bertanya kepada konsultan itu mengenai ketersediaan jalur alternatif jika ada pembangunan jalur layang.

Konsultan itu memastikan ada jalur alternatif yang dapat dilintasi warga. Ahok berpikir, proyek itu baru akan selesai 10 tahun jika dikerjakannya setengah-setengah.

BERITA REKOMENDASI

"Saya pilih, potong sekaligus. Macetnya jadi 80 persen, macet di Pancoran dan terowongan bawah, tapi paling satu dua tahun (flyoverPancoran sudah) selesai," kata Ahok.

Konsultan itu kembali menanyakan keputusan Ahok tersebut. Sebab, menurut dia, hal ini dapat merugikan Ahok secara politik.

Ahok mengaku sudah memperhitungkan hal ini sebelumnya. Ia pun yakin, puncak kemacetan terjadi saat kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 sedang berlangsung.

"Orang Jakarta juga sudah biasa mengalami kemacetan, yang penting dua tahun selesai (jalan layang), jadi plong. (pembangunan) LRT juga sama, kami tidak mau tunda," kata Ahok.

Dengan demikian, Ahok meyakini, siapa pun yang akan menjadi gubernur nantinya akan menikmati hasilnya.

"Makanya saya katakan, siapa pun yang terpilih menggantikan kami, dia keenakan tuh tinggal resmikan saja. Semuanya tinggal resmi, resmi, resmi. Tapi kita kan bukan masalah kepilih atau enggak kepilih, kita bicara mengatasi masalah atau tidak," kata Ahok.

Adapun langkah sementara mengatasi kemacetan di Pancoran sedang diupayakan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan PT Nindya Karya selaku kontraktor.

Upaya yang sedang dikerjakan adalah membangun detour atau jalan alih darurat. Detour akan dibangun di atas lahan milik Wisma Dirgantara (bekas Markas Besar Angkatan Udara) yang telah dibebaskan, dengan waktu kurang lebih sepekan.

Dishubtrans DKI juga menambah time period untuk TL (traffic light) Kuningan dari arah timur di pagi hari menjadi 180 detik.

Hal itu dilakukan untuk mengurai kepadatan di simpang Kuningan karena exit tol Pancoran di pagi hari akan dilakukan sistem buka-tutup.

Dishubtrans juga melakukan pembongkaran separator bus transjakarta di ruas Tegal Parang arah TL Kuningan sehingga bisa digunakan bersama (mixed traffic) dengan bus transjakarta dan kendaraan yang lain.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas