Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Minta Dugaan Keterlibatan Bank DKI Kampanyekan Pasangan Calon Diusut Tuntas

Menjelang pemungutan suara Bank DKI menerbitkan buku tabungan untuk pencairan program tunjangan lansia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Anies Minta Dugaan Keterlibatan Bank DKI Kampanyekan Pasangan Calon Diusut Tuntas
youtube
Anies Baswedan 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Gubernur Jakarta Anies Baswedan meminta Bawaslu DKI untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan Bank DKI dalam mengkampanyekan salah satu pasangan calon. Sebelumnya Tim pemenangan pasangan Anies-Sandi menemukan adanya dugaan money politik yang melibatkan Bank milik pemerintah provinsi Jakarta tersebut.

Menjelang pemungutan suara Bank DKI menerbitkan buku tabungan untuk pencairan program tunjangan lansia.

"Saya minta hingga tuntas sudah dilaporkan‎," kata Anies di Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2017).

Anies memintaka kepada semua pihak untuk menghormati pesta demokrasi di Jakarta. salah satunya dengan menjaga agar Pilkada DKI 2017 yang pemungutan suaranya berlangsung pada 19 Arpil mendatang, berlangsung secara jujur, adil, dan demokratis.

"Ini suatu fenomena yang engga patut lah, kita menghadapi Pilkada yang seluruh orang Indonesia menyaksikan. Janganlah berbuat yang membuat rasa malu sebagai orang Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya tim pemenangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno ‎temukan dugaan praktek politik uang yang diduga melibatkan Bank milik Pemprov DKI. Wakil ketua tim pemenangan pasangan Anies-Sandi, Mohammad Taufik mengatakan telah menemukan adanya pembuatan tabungan di Bank DKI untuk pencairan tunjungan Lansia. Menurut Taufik para lansia tersebut harus menyetorkan uang Rp 50 ribu untuk pendaftaran mendapatkan buku tabungan tersebut

BERITA TERKAIT

"Kemarin marak penyimpangan besar dari operasional perbankan adanya pembuatan rekening simpeda bank DKI untuk dana bantuan lansia jadi orang menyetorkan uang Rp50.000 ke Bank DKI ingin mendapatkan bantuan lansia," ujar Taufik saat konferensi pers di Posko pemenangan Anies-Sandi di Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).

Taufik menjelaskan dari hasil temuannya, para lansia yang telah menyetorkan uang Rp 50 ribu kemudian mendapatkan buku tabungan tanpa adanya cetakan saldo. Menurut Taufik hal tersebut sangat tidak diperbolehkan dalam operasional perbankan.

"Tidak boleh itu membagi-bagikan buku tabungan," katanya.

Menurut Taufik para Lansia mengaku‎ diiming-imingi pencairan dana tunjangn Lansia apabila memilih pasangan calon tertentu. tunjangan lansia tersebut sebesar Rp 600 ribu perbulan.

"Mereka dijanjikan pembayaran dengan cara di rapel pertiga bulan jadi totalnya Rp 1,8 juta," katanya.

Taufik mengatakan kurang lebih terdapat lima kantor bank DKI yang memberikan buku tabungan kosong kepada Lansia tersebut. Salah satunya yakni di Kantor bank DKI Johar Baru, Jakarta Pusat.

"ini contohnya, saya pinjam buku tabungannya atas nama Maryani dari kampung rawa. Ini harus saya kembalikan," katanya.

Sementara itu Sekretaris perusahan Bank DKI, Zulfarshah saat dihubungi via telepon membantah apabila pihaknya menerbitkan buku tabungan untuk tunjangan lansia.

"Emang ada kata kata tunjangan Lansia. Kalau orang mau nabung di bank DKI ya masa kami larang," katanya.

Menurutnya yang ada masyarakat datang ke kantor bank DKI untuk menabung. Itupun menurutnya harus menyertakan sejumlah persyaratan selayaknya orang mau membuka buku tabungan di bank.

"Ada persyaratannya membawa KTP atau KK, lalu mereka memilih produknya apa, kan banyak, ada Simpeda dan lain-lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas