Kapolri: Mungkin ada Tindakan Diskresi Kurang Tepat
Polisi menduga, warga yang kabur merupakan pelaku kejahatan, sehingga menerobos razia.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai pentingnya kemampuan mengambil keputusan sendiri atau diskresi kepolisian, berkaca dari kejadian di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Polisi menembak warga sipil yang menggunakan mobil Honda City BG-1488-ON, lantaran menerobos razia cipta kondisi yang digelar personel gabungan jajaran Polres Lubuklinggau dan Polsek Timur I Kota Lubuk Linggau, Selasa (18/4/2017).
Polisi menduga, warga yang kabur merupakan pelaku kejahatan, sehingga menerobos razia.
Akibatnya, 1 penumpang tewas, 5 lainnya luka termasuk bayi berumur 2 tahun.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesalkan, adanya peristiwa tersebut.
Dia menilai perlunya evaluasi kemampuan diskresi kepolisian.
Aparat kepolisian harus mampu menilai secara subyektif, apa yang dihadapinya di lapangan.
Kemudian, melakukan tindakan yang tepat dalam rangka menjaga keselamatan publik.
Sementara ini, Tito belum bisa menyimpulkan, langkah penembakan yang diambil anggotanya di Lumbuklinggau melanggar aturan atau tidak.
"Ini mungkin ada tindakan diskresi, mungkin kurang tepat. Saya belum bisa mengambil kesimpulan resmi, karena ada pemeriksaan yang dilakukan Polda Sumatera Selatan yang disupervisi Mabes Polri," ujar Tito di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).
Setelah melakukan pemeriksaan, ucap Tito, bila langkah yang diambil anggotanya itu dinyatakan bersalah, akan dilakukan tindakan hukum baik secara internal Polri maupun secara proses pidana.
Saat ini, Tito telah menginstruksikan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Agung Budi Maryoto untuk menetralisir situasi dengan mendatangi keluarga korban dan masyarakat setempat.
Tito memerintahkan Agung Budi untuk melakukan langkah-langkah hukum terhadap anggota yang melakukan penembakan.
"Setelah itu juga melakukan langkah-langkah hukum pemeriksaan kepada anggota yang bersangkutan. Setelah pemeriksaan dilaksanakan beberapa waktu kita nanti akan sampaikan ke masyarakat," ujar Tito.