Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menunggu Realisasi Janji Kampanye Anies soal DP Rumah 0 Persen

Program utama Anies-Sandi dalam sektor perumahan adalah uang muka atau down payment (DP) 0 Rupiah yang sangat dinanti-nanti segenap warga DKI Jakarta.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menunggu Realisasi Janji Kampanye Anies soal DP Rumah 0 Persen
capture youtube
Anies Baswedan memberikan keterangan pers resmi di kantor DPP Partai Gerindra usai dinyatakan unggul versi hitung cepat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan pemenang Pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat (quick count) Anies Baswedan- Sandiaga Uno diminta segera merealisasikan janjinya di sektor perumahan semasa kampanye.

Program utama Anies-Sandi dalam sektor perumahan adalah uang muka atau down payment (DP) 0 Rupiah yang sangat dinanti-nanti segenap warga DKI Jakarta.

Bahkan, Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar menilai program tersebut telah menimbulkan harapan besar bagi masyarakat tidak mampu untuk bisa memiliki rumah.

"Pasangan ini sejatinya telah memberi harapan bagi masyarakat golongan bawah dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal murah dan layak huni. Oleh karena itu, mereka harus menepati harapan itu," kata dia kepada KompasProperti, Rabu (19/4/2017).

Baca: Berita Foto Euforia Kemenangan DP Rumah 0%-nya Anies-Sandi

Untuk mengingatkan publik akan janji Anies-Sandi terkait program DP 0 Rupiah, KompasProperti kembali memaparkan apa dan bagaimana program tersebut.

Inti dari program tersebut seperti yang disebutkan Anies-Sandi secara berulang-ulang adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menanggulangi biaya DP pembelian rumah dengan syarat harganya maksimal Rp 350 juta.

Berita Rekomendasi

"Kalau harga rumah Rp 350 juta maka masyarakat DKI Jakarta harus bayar DP Rp 52 juta dan itu yang mau kami hilangkan, kami ringankan," kata Anies.

Di dalam situs jakartamajubersama.com dijelaskan siapa saja penerima manfaat program DP 0 rupiah tersebut, yakni warga DKI Jakarta kelas menengah bawah dengan penghasilan total mencapai sekitar Rp 7 juta per bulan dan belum memiliki rumah atau properti sendiri.

Termasuk dalam kategori ini adalah para pekerja informal yang tidak bankable karena pendapatannya tak menentu layaknya para pekerja formal.

Program DP 0 rupiah ini juga diprioritaskan bagi masyarakat yang telah menjadi warga DKI Jakarta dalam kurun waktu tertentu misalnya lima tahun dengan dibuktikan sejak kepemilikan KTP DKI.

Properti yang ditawarkan dalam program DP 0 Rupiah ini adalah hunian vertikal sederhana atau rumah susun (rusun) subsidi pemerintah dengan harga sampai sekitar Rp 350 juta.

Ilustrasi atau skema yang dicontohkan dalam situs tersebut adalah dengan pokok pinjaman tanah dan bangunan sebesar Rp 350 juta maka dalam keadaan normal konsumen harus membayar DP 15 persen dari itu sekitar Rp 53 juta.

"Hal ini tentu memberatkan. Dengan demikian, DP tersebut tidak perlu dipenuhi oleh konsumen, namun “ditalangi” oleh pemprov dan konsumen melunasinya dalam cicilannya," tulisnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas