Kalijodo Kembali Dikuasai Preman, Mesin Parkir pun Raib
Setelah mesin parkir tak ada, sejumlah orang diduga preman setempat memungut parkir dengan tarif tertentu.
Editor: Hendra Gunawan
Ia juga sempat kaget ketika tahu biaya parkir kendaraaan roda empat naik dua kali lipat menjadi Rp 10.000.
"Saya nemenin anak saya ke sini (Taman Kalijodo) sudah kelima kalinya. Saat ini ini saya baru sadar, tadi ketika parkirin mobil itu harus bayar dulu, Rp 10.000 lagi mintanya tuh tukang parkir. Biasanya diminta uang parkir kalau mau pulang dari Taman Kalijodo dan itu hanya Rp 5.000 sementara motor Rp 2.000."
"Saat saya tadi parkir, saya langsung diminta tuh Rp 10.000. Gayanya kayak preman lagi. Tadi ya saya nanya kok mahal banget, kan biasanya cuma Rp 5.000. Si tukang parkirnya itu bilang 'Udah naik bu jadi ceban (Rp 10.000). Kalau motor goceng (Rp 5.000) bu."
"Kalau kemahalan jangan parkir di sini bu', ngomongnya gitu. Kan sayanya juga rada shock gimana ya dengar tukang parkir bilang begitu," ceritanya di area skatepark Kalijodo.
Hal yang sama diutarakan oleh Abibah (34), sebagai pengunjung Taman Kalijodo yang juga warga di Kawasan Koja, Jakarta Utara.
Ia yang datang bersama empat temannya ke Taman Kalijodo, mengaku kaget saat dimintakan uang Rp 5000 oleh tukang parkir di Taman Kalijodo.
"Emang sih mas tadi bayar parkir motor Rp 5.000 dan biasanya hanya Rp 2.000-an saja. Saya sih enggak masalah sama biayanya, cuma cara minta duit parkirnya itu loh, si tukang parkir kayak malak,"cerita Abibah yang saat itu ingin main Skate Board di Taman Kalijodo.
Menurutnya, sebelumnya tidak seperti itu, apara tukang parkir baik-baik dan kala itu saat pulang mintanya.
Ini baru markirin, standarin motor saya, sudah langsung minta duit saja.
"Markir goceng bos buruan'. Gitu mintanya, Ya rada takut juga sih saya. Kalijodo malah seremnya keluar lagi deh tuh. Saya sih yakin mas itu orang yang jaga parkir preman ya," tambahnya.
Dari penampilannyaa, Abibah yakin kalau mereka itu bukan anggota Dishub, ia juga melihat di dekat parkiran itu sudah tidak ada mesin parkir, padahal dulu ada.
"Sekarang sudah kelihatan enggak ada deh, padahal yang jagain anggota Dishub. Pas mesin itu enggak ada, malah yang jagain kok kayak preman ya," kata Abibah.
Terkait hal ini, hingga saat ini Warta Kota belum mendapatkan respon dari Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kasudinhubtrans) Kota Administrasi Jakarta Utara, Benhard Hutajulu dan Kepala Dinas Perhubungan dan Trasnportasi (Kadishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansah, baik dikonfirmasi via telepon maupun via pesan singkat. (Panji Baskhara Ramadhan)