Kapolda Metro Akan Jemput Paksa Rizieq Shihab
Rizieq diduga melakukan percakapan mesum bersama Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi akan jemput paksa Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab, jika tak memenuhi surat pemanggilan yang dilayangkan pada Rabu (3/5/2017).
Rizieq terseret kasus percakapan mesum melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Keterangannya dibutuhkan kepolisian untuk bahan penyidikan.
Rizieq telah diminta untuk hadir ke Polda Metro Jaya pada Selasa (25/4/2017).
Tapi, berhalangan lantaran ada agenda lain.
Penyidik akan menjadwalkan pemanggilan ulang setelah hari buruh yang jatuh pada 1 Mei, yakni Selasa (2/5/2017) atau Rabu (3/5/2017).
"Setelah 1 Mei. Karena fokus hari buruh. Selasa atau Rabu kita panggil," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Mochamad Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (26/4/2017).
Jika pada pemanggilan kedua mangkir, Rizieq akan dijemput paksa.
"Kalau tidak ada, ya kita jemput paksa," kata Iriawan.
Rizieq diduga melakukan percakapan mesum bersama Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein.
Terdapat gambar telanjang diduga Firza dalam percakapan tersebut.
Selain memanggil keduanya, Polda Metro juga melayangkan panggilan terhadap istri Rizieq, Syarifah Fadhlun Yahya, Ketua FPI DKI Jakarta Muchsin Alatas, dan Emma.
Rizieq dan Firza telah membantah melakukan percakapan mesum, yang kemudian percakapan keduanya tersebar di media sosial.
Hingga dilaporkan oleh Aliansi Mahasiswa Anti Pornografi dalam surat bernomor LP/510/I/2017/PMJ/Dit Reskrimsus. Terlapor dalam perkara itu masih dalam status penyelidikan.