Seekor Buaya Disandera Warga Kembangan Tuntut Pemiliknya Bayar Uang Lelah
"Sore kemarin mereka datang, lalu tadi pagi datang lagi kesini sambil bawa gerobak buat angkut buayanya,"
Editor: Adi Suhendi
Makanya Cicih merasa pemilik buaya perlu memberi uang sepantasnya untuk warga setempat.
"Kan bahaya itu yang menangkapnya juga. Sampai diserang begitu," kata Cicih.
Raswin (60) yang menemukan dan menangkap buaya, juga baru akan melepas binatang itu setelah pemiliknya memberi sejumlah uang.
Sampai sore ini, Jumat (28/4/2017), buaya sepanjang 1,5 meter masih diikat warga di gang sempit.
Warga mengikat seluruh kakinya dengan kain yang saling berkait.
Tali itu diikatkan ke sebuah pagar.
Bahkan sebuah tali jemuran tebal juga ditambahkan untuk memperkuat ikatan di tali, kaki, serta mulutnya.
Matanya ditutup dengan berbagai jenis kain. Bahkan ada sebuah celana dalam yang ditaruh untuk menutupi mata buaya itu.
Dari salah satu kaki buaya tampak keluar darah.
Akibat tebasan golok saat penangkapan.
Warga terus berdatangan untuk menonton buaya itu.
Anak-anak kecil datang lalu berfoto bersama buaya, ada pula yang mengelus-elus kulitnya.
Sementara buaya mulai kerap mengamuk. Membanting tubuhnya ke kiri dan ke kanan dengan keras.
Dia sudah diikat nyaris 16 jam, sampai sore tadi.
Beberapa kali buaya itu buang air besar (BAB). Warga menyiramnya dengan air lewat selang.
Saking lamanya buaya itu ditaruh di gang pemukiman warga, sekumpulan anak yang dari pagi menontonnya mulai menciptakan lagu dengan kata 'buaya'.
Lagu asal yang dibuat, lalu menaruh kata buaya di liriknya.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw