Tidur Malam Wagirun Tidak Nyenyak Sebelum Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciloto
"Saya narik hari ini juga firasat gak enak. Pas pulang ke rumah pukul 11.00, dikabari sama pacar saya nanyain bapak ikut apa nggak,"
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak Wagirun, Arie, mengatakan tidur malam ayahnya tidak nyenyak sebelum menjadi korban kecelakaan bus maut di Jalan Raya Puncak, Kampung Ciloto, Cianjur, Minggu (30/4/2017) pagi.
"Semalam bapak juga tidak tidur. Tidur jam tiga, kebangun terus," ujar Arie kepada Tribunnews.com di rumah duka, Jalan Pelita 1 RT 14 RW 08, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.
Arie menceritakan dirinya memiliki firasat buruk sebelum ayahnya mengalami kecelakaan.
Baca: 1 Kilometer Sebelum Kecelakaan Maut Terjadi, Kepala Kernet Bus Keluar Jendela Teriak Rem Blong
Baca: Wagirun Sempat Dilarang Anak dan Istrinya Sebelum Alami Kecelakaan Bus Maut di Ciloto
Baca: Tetangga Sempat Tak Percaya Wagirun Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciloto
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek online ini mengetahui ayahnya mengalami kecelakaan dari sang kekasih.
Ayah dari kekasih Arie diketahui ikut dalam rombongan.
Namun, berada di bus berbeda dengan Wagirun.
"Saya narik hari ini juga firasat gak enak. Pas pulang ke rumah pukul 11.00, dikabari sama pacar saya nanyain bapak ikut apa nggak," jelas Arie.
Arie mengungkapkan ayahnya selama ini menderita penyakit jantung.
Sehingga, ketika mendengarkan kabar ada kecelakaan, Arie mengaku pasrah.
Wagirun sehari-hari berprofesi wakil Ketua RT 14.
Dirinya mewakili RT 14 dalam rombongan anggota KPPS yang mengadakan perjalanan wisata ke Puncak, Bogor.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.