Menyayangkan Karangan Bunga Dibakar, Ahok: Itu Kan Rezekinya Pasukan Oranye
Satu karangan bunga kemungkinan bisa dihargai Rp 50 ribu. Semakin banyak karangan bunga yang dijual, semakin banyak pula uang didapat Pasukan Oranye.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyayangkan aksi pembakaran karangan bunga di Balai Kota oleh para buruh, Senin (1/5/2017).
Karangan bunga tersebut, kata Ahok, bisa dijual kembali oleh Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU) atau Pasukan Oranye.
"Ya sayang saja ( karangan bunga) dibakar ya, padahal itu kan rezekinya Pasukan Oranye," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa sore.
Satu karangan bunga kemungkinan bisa dihargai Rp 50 ribu. Semakin banyak karangan bunga yang dijual, semakin banyak pula uang yang bisa didapatkan Pasukan Oranye.
"Kan dia baru datang dari Monas, sudah ditumpuk, sudah satu gunung, 'Itu mau diapain, Pak?' 'Kalian jual aja, Rp 50 ribu kok.' Dijual, ada yang beli Rp 50.000," kata Ahok.
Pembakaran karangan bunga dilakukan sejumlah buruh yang mengikuti aksi unjuk rasa pada Hari Buruh atau "May Day" di depan Gedung Balai Kota, Senin kemarin.
Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI Jakarta berada di area Balai Kota ketika aksi pembakaran itu berlangsung.
Karangan bunga itu ditumpuk di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan lalu dibakar.
Warga merespons pembakaran karangan bunga tersebut dengan kembali mengirim karangan bunga ke Balai Kota pada Selasa ini dan menyalakan lilin pada Senin malam kemarin.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.