Sandiaga Janjikan Kartu Jakarta Jomblo, Apa Kata Mahasiswa?
Program tersebut rencananya juga akan dikaitkan dengan program kewirausahaan dan hunian murah yang digagas Anies Baswedan-Sandiaga.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berjanji akan memerhatikan warga yang belum memiliki pasangan dengan meluncurkan program Kartu Jakarta Jomblo (KJJ).
Menurut Sandiaga, KJJ bisa menjadi solusi untuk warga Jakarta yang belum memiliki pasangan, atau jomblo.
Program tersebut rencananya juga akan dikaitkan dengan program kewirausahaan dan hunian murah yang digagas Anies Baswedan-Sandiaga.
Lantas seperti apa pendapat para mahasiswa di Jakarta terhadap rencana program KJJ?
Baca: Sandi: Kartu Jakarta Jomblo untuk Menjodohkan Jomblowan dan Jomblowati
Seorang mahasiswa dari salah satu universitas di Jakarta, Fuad (20), menilai program KJJ akan sangat menarik jika direalisasikan dengan cara menciptakan ruang hiburan atau kegiatan positif untuk warga jomblo.
"Soalnya jadi kayak tempat, fasilitasnya makin ditempatin gitu sama orang-orang jomblo," ujar Fuad, kepada Kompas.com, saat ditemui di Semanggi, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Sementara itu, mahasiswa bernama Samuel (19), sempat mengira jika program KJJ hanya gurauan dan tak akan ada tindak lanjutnya.
"Akhirnya gue baca baca baca, aneh lagi. Karena gue baca untuk memfasilitasi cari pasangan. Pasangan kan enggak bisa difasilitasi sama pemerintah, terlalu luas menurut gue," ucap Samuel.
Adapun Theresia (18), seorang mahasiswi dari salah satu kampus di Jakarta, merasa bingung dengan program tersebut.
"Fungsinya untuk apa gitu? Soalnya itukan bakal diterbitin kartunya, kan itu butuh anggaran juga. KayaK buang-buang aja gitu uang APBD kalau cuma bikin Kartu Jakarta Jomblo," ujar There.
Baca: Kata Ahok: Jomblo atau Enggak yang Penting Bahagia
Ungkapan senada juga disampaikan Bella (22). Dia menilai program KJJ tidak logis dan tidak akan memberi banyak manfaat.
"Buat apa nyiptain kartu yang cuma enam bulan, mending ciptain kartu-kartu lainnya yang bermanfaat," ujar Bella.
Sandiaga mengatakan, KJJ nantinya hanya bisa digunakan selama enam bulan. Dia berharap, program KJJ dapat menjadi ajang silaturahim bagi para warga yang tidak memiliki pasangan.
"Itu kami rencananya luncurkan tapi enggak boleh lama, hanya boleh 6 bulan karena mestinya yang pegang KJJ itu menjadi ajang silaturahim, ajang taaruf aja," kata dia.
KJJ akan direalisasikan dengan melakukan kegiatan di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau ruang publik lainnya. Namun, Sandiaga belum menjelaskan detail dan realisasi program tersebut.
Selain itu, program KJJ juga akan diintregasikan dengan program unggulan Sandi dan calon gubernur pasangannya, Anies Baswedan, yakni program kewirausahaan One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship (OK-OCE) dan program rumah dengan DP 0 rupiah.
"Mereka juga bisa dapat masuk ke dalam program OK-OCE, membangun networking, dan rumah dengan DP 0 rupiah ini paling bagus buat anggota KJJ karena dengan kepemilikan rumah itu, mereka lebih bisa memberikan impresi yang positif kepada calon mertuanya," ucap Sandiaga.
Penulis: Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja