Hampir 10 Ribu Orang yang Jaminkan Dirinya untuk Penangguhan Penahanan Ahok
Aksi penggalangan KTP untuk penangguhan penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berlanjut.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi penggalangan KTP untuk penangguhan penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berlanjut.
Hingga Kamis (11/5/2017) pukul 17.00 WIB, telah terkumpul lebih 9 ribu salinan KTP dari warga yang datang ke depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Sudah 9 ribu. Tapi, belum tembus 10 ribu," ujar seorang koordinator di pos penggalangan KTP, Slamet.
Pantauan Tribun, pihak pengamanan dalam (pamdal) dan polisi tak mengizinkan warga memasuki area dalam Balai Kota mengingat libur Hari Raya Waisak.
Akhirnya, sejumlah koordinator menggunakan tangga yang biasa digunakan untuk menaiki bis tingkat di depan Balai Kota sebagai pos sementara penggalangan KTP.
Menurut Slamet, sejak pos pendaftaran dibuka pada pukul 06.00 WIB, sudah lebih 9 ribu orang mendaftarkan diri sebagai penjamin penangguhan penahanan Ahok dan menyerahkan salinan atau foto copy KTP mereka.
Namun, bagi warga yang datang tanpa membawa salinan KTP mereka, maka koordinator akan mendata dan memotret KTP mereka.
Menurutnya, selain datang langsung ke pos pendaftaran, sudah ada lebih 500 warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri ikut mendaftarkan diri dan mengirimkan foto KTP mereka.
"Yang mau daftar jadi Penjamin untuk penangguhan penahanan Pak Ahok bukan warga Jakarta saja. Silakan warga seluruh Indonesia ikut," ujarnya.
Pantauan Tribun, ratusan warga tampak antusias dan silih berganti menyerahkan salinan atau foto copy KTP mereka kepada koordinator.
Aksi penggalangan KTP untuk penangguhan penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berlanjut. Hingga Kamis (11/5/2017) pukul 17.00 WIB, telah terkumpul lebih 9 ribu salinan KTP dari warga yang datang ke depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Bahkan, Heri (45), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara, terlihat berlari mendekati pos pendaftaran saat hendak menyerahkan salinan KTP-nya.
"Iya, saya takut tempat daftarnya ditutup. Saya kasih 3 foto copy KTP, punya saya, istri dan mertua," kata Heri.