Remaja Penolong Polisi Korban Bom Dikenal Sebagai Pribadi Penolong: Maju Saat Preman Datang
Dewi mengatakan, Agung selalu berusaha melindungi dirinya setiap ada preman yang datang memalak memintai uang saat berjualan di terminal.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya hidup di jalanan, siapapun minta tolong, pasti saya tolong,".
Nugroho Agung Laksono (18), remaja yang sehari-hari berjualan di Terminal Kampung Melayu ini menyampaikannya lirih kepada Tribunnews yang menemuinya di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Minggu (28/5/2017).
Nugroho ikut menjadi korban serangan bom yang diduga merupakan bom bunuh diri di Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5/2017) malam.
Agung menceritakan, saat ledakan pertama, seorang anggota polisi teriak minta tolong karena terkena serpihan bom yang diledakkan pelaku.
Agung yang sedang berkumpul bersama teman-temannya seketika langsung ikut membantu membopong polisi itu.
"Pas saya lihat ke arah toilet, langsung terjadi ledakan kedua dan saya ikut kena. Jaraknya paling 10 meter dari toilet," kata Agung.
Agung dikenal sebagai pribadi yang suka menolong sesama. Hal itu dibenarkan ibunya, Ny Dewi Sunarti.
Dewi mengatakan, Agung selalu berusaha melindungi dirinya setiap ada preman yang datang memalak memintai uang saat berjualan di terminal.
"Anak saya semua begitu. Saya kalau lagi disamper preman, anak-anak pasti langsung maju. Ke teman-temannya juga begitu. Kalau lagi ada masalah, pasti dibantu sebisanya," kata Dewi.
"Saya di jalanan pasti minta bantuan orang nanti-nanti. Kalau enggak dibantu, siapa nanti yang mau bantu saya. Saya pasti butuh mereka juga," Agung menimpali.