Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita PPSU ''Korban'' Gas Air Mata Tiap Tawuran di Manggarai

Salah satu kawasan yang cukup sering terjadi tawuran adalah kawasan Tambak dan Manggarai.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita PPSU ''Korban'' Gas Air Mata Tiap Tawuran di Manggarai
KOMPAS.com/JESSI CARINA
PPSU Kelurahan Pegangsaan, Muski (kiri) dan Ali (kanan) ketika sedang membersihkan RPtRA Amir Hamzah, Sabtu (3/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berprofesi sebagai Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau dikenal pasukan oranye berarti harus siap bertugas dalam kondisi apapun.

Termasuk bertugas membersihkan sisa kekacauan pasca pecahnya tawuran warga.

Salah satu kawasan yang cukup sering terjadi tawuran adalah kawasan Tambak dan Manggarai.

Ali Akbar, PPSU dari Kelurahan Pegangsaan menceritakan sulitnya membersihkan sampah-sampah usai tawuran terjadi.

"Tawuran itu biasanya selesai tengah malam, itu enggak pakai nunggu besok. Malam itu juga kita sudah harus bersih-bersih di sana," ujar Ali ketika ditemui Kompas.com di RPTRA Amir Hamzah, Sabtu (3/6/2017).

Usai terjadinya tawuran, pecahan-pecahan kaca biasanya bertebaran di sepanjang jalan.

Ali mengatakan dia dan rekannya harus membersihkan pecahan kaca itu agar pengguna jalan nyaman melintasinya.

BERITA REKOMENDASI

Kendaraan yang lalu lalang menjadi tantangan baginya dalam membersihkan pecahan kaca itu.

Mereka juga harus berhati-hati agar tidak terluka terkena pecahan kaca.

"Belum lagi kena sisa gas air mata, itu perih banget mbak. Kita enggak ikut tawuran tapi kita ikutan kena perih," ujar Ali.

Ali mengatakan warga yang melakukan tawuran tidak mungkin ikut membantu membersihkan sisa-sisa keributan mereka.

Pasukan oranye lah yang "kena getahnya" dan menjadi garda terdepan untuk membersihkannya.

Jika sudah seperti itu, kata Ali, mereka tidak hitung-hitungan.

"Maksudnya siapa aja PPSU yang lowong, pasti bantu ke sana. Enggak hanya PPSU yang tugasnya di Pegangsaan atau Manggarai saja. Kebetulan juga kan itu daerahnya perbatasan juga," ujar Ali.

Terakhir kali tawuran pecah pada Maret 2017, tepatnya Minggu (5/3/2017) dan Senin (6/3/2017) sore.

Tawuran pada hari Minggu menyebabkan dua pemuda tewas, sedangkan tawuran pada hari Senin mengakibatkan sejumlah orang luka-luka.(Jessi Carina)

Berita Ini Sudah Dipublikasikan Kompas.com, dengan judul: Cerita Pasukan Oranye Rasakan Perihnya Gas Air Mata Tiap Tawuran Usai di Manggarai

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas