Daging Beku Akhiri Polemik Mahalnya Harga Daging Sapi
Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara (KIBIF) Wiryo Subagyo menyambut positif langkah konkret pemerintah yang mendorong kalangan dunia usaha
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara (KIBIF), Wiryo Subagyo menyambut positif langkah konkret pemerintah yang mendorong kalangan dunia usaha menjual daging sapi beku yang sehat dan halal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa hingga menjelang Idul Fitri tahun 2017.
Wiryo mengatakan, penjualan daging sapi beku di arena Car Free Day, menjadi salah satu terobosan yang ditempuh KIBIF untuk mengakhiri polemik tentang tingginya harga daging di pasaran.
“Program penjualan di arena Car Free Day sangat tepat sasaran, masyarakat bebas memilih varian daging yang diinginkan. Masyarakat juga mendapatkan manfaat nyata dan membeli daging sapi dengan harga sangat terjangkau. Ada yang sekali membeli hingga 5 kg,” ungkap Wiryo di sela-sela penyelenggaraan Car Free Day di Kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (18/6/2017).
Menurut Wiryo, PT Estika Tata Tiara sebagai distributor daging olahan berlabel KIBIF setiap tahun menggelar kegiatan pasar murah di arena Car Free Day.
Langkah itu ditempuh untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat membeli daging beku yang halal, sehat, dan berkualitas seharga Rp 80 ribu per kilogram.
“Daging sapi merupakan komoditas pangan yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya menjelang Idul Fitri. Konsumsi daging beku yang halal sangat efektif karena terjamin kualitasnya,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, konsumsi daging beku meningkat signifikan hingga 35%, sejak pemerintah menetapkan harga daging beku sebesar Rp 80 ribu per kilogram.
Mengutip data Kementerian Perdagangan, Wiryo mengatakan, kebutuhan daging nasional selama bulan puasa berkisar 47 ribu hingga 50 ton per bulan.
KIBIF sebagai industri pengolahan daging, kata Wiryo, telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik selama maupun sesudah bulan puasa, khususnya terkait hari-hari besar keagamaan nasional seperti Idul Adha.
Dikatakan, pada beberapa hari lalu, KIBIF telah mendatangkan daging beku dari Australia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Idul Fitri mendatang.
“Daging beku yang baru tiba segera didistribusikan ke pasaran untuk menjaga stok daging nasional dan harga tetap stabil,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang mengapresiasi kebijakan pemerintah menambah stok daging sapi impor menjelang Idul Fitri.
“Pemerintah bertindak cepat dengan melibatkan kalangan dunia usaha, sehingga stabilitas harga dan pasokan daging terjaga. Potensi kenaikan harga harus ditekan,” kata Sarman.
Menurut Sarman, selama bulan Ramadhan, permintaan daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) berpotensi naik menjadi 165 ton per hari atau setara 700 ekor sapi.
Pembelian, lanjutnya, akan naik signifikan. Masyarakat yang biasanya membeli daging 1 kilogram akan naik menjadi 4-5 kilogram untuk memenuhi kebutuhan selama Idul Fitri.
Data prognosa Kementerian Pertanian menyatakan, ketersediaan sapi lokal siap potong hingga Juni 2017 sebanyak 356.620 ekor atau setara 62.400 ton daging.
“Kami mengajak masyarakat membeli daging impor sesuai harga yang telah ditetapkan pemerintah. Kualitas daging impor dan fresh sama, tidak ada bedanya. Selama bulan Ramadhan, kebutuhan daging sapi di Jakarta sangat tinggi. Anda lihat sendiri, antusiasme masyarakat yang membeli daging beku KIBIF. Ada yang memborong hingga 10 kilogram,” urainya.