Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sekitar 614 Pengemis Diamankan di Jakarta Selama Bulan Puasa

Jumlah pengemis atau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan di DKI Jakarta selama Ramadan tahun ini, mengalami penurunan.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Sekitar 614 Pengemis Diamankan di Jakarta Selama Bulan Puasa
WARTA KOTA/RANGGA BASKORO
Aldriana, pengemis bermodus ngesot saat mengemis di sekitar Plaza Indonesia, Jl MH Thamrin, Jakarta, saat Car Freeday, Minggu (11/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pengemis atau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan di DKI Jakarta selama Ramadan tahun ini, mengalami penurunan.

Itu berdasarkan jumlah PMKS yang berhasil dijangkau petugas dari jalanan. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan menyampaikan, tren penurunan itu sekitar 30 persen.

Ia melihat pada tahun lalu PMKS yang dijangkau selama Ramadan sekitar 1.319 orang.

"Tahun ini dari awal Ramadan hingga 24 Ramadhan sebanyak 614 orang PMKS yang berhasil kami jangkau dari jalanan," jelas Masrokhan pada Apel Gabungan PMKS jalanan jelang Idul Fitri, Selasa (20/6/2017).

Ia melanjutkan, hingga akhir Ramadan, kemungkinan penurunan jumlah PMKS itu tidak jauh dari 30 persen.

Penurunan dikarenakan pihaknya telah memetakan daerah-daerah rawan PMKS jalanan di lima wilayah kota DKI Jakarta.

Sehingga, Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) lima wilayah kota segera melakukan penjangkauan di daerah tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kami telah memetakan daerah rawan PMKS ini telah bergeser ke tempat umum seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), pasar tradisional, Tempat Pemakaman Umum (TPU), mal, perumahan penduduk, dan tempat keramaian lainnya," ujar Masrokhan.

Pihaknya sendiri mengerahkan 425 orang Satuan Petugas P3S di lima wilayah kota. Pihaknya juga bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta dalam penjangkauan PMKS jalanan.

Ia pun mengajak warga DKI agar cerdas dalam memberi bantuan apapun. Karena, bantuan yang diberikan itu kerap disalahgunakan oleh oknum yang memanfaatkan Ramadan.

"Jika warga ingin memberi, bisa disalurkan kepada lembaga-lembaga yang terpercaya dan akuntabel. Karena, tentu kita ingin pemberian itu dapat bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik," tutur Masrokhan.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas