Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Kapten Tewas, Otak Penembakan Pengusaha Davidson di Daan Mogot

Seperti apa komplotan asal Lampung merencanakan perampokan dengan modus pecah ban mobil? Ikuti kisahnya termasuk bagaimana sang kapten tewas.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Sang Kapten Tewas, Otak Penembakan Pengusaha Davidson di Daan Mogot
Surya/Fatkul Alamy
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya (jaket hitam) Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mengera di kamar jenazah RSUP Dr Soetomo Surabaya, Selasa (20/5/2017). SURYA/FATKUL ALAMY 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelarian komplotan pencuri nasabah bank asal Lampung pimpinan Safril berakhir di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (20/6/2017). Korban terakhir mereka pengusaha Davidson Tantono (30).

Sebelum menangkap Safril yang mendapat sebutan kapten, kekasihnya berinisial RCL, dan NFR sebagai pengawas, personel Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya lebih dulu menangkap DTK, IR, TAP, dan M.

Komplotan ini kerap berpindah-pindah tempat. RCL, satu-satunya perempuan di kelompok itu, bertugas mencari tempat tinggal sementara. Pernah mereka menyewa apartemen di Jakarta Timur, namun polisi menyimpan rapat nama dan lokasi pastinya .

"Kemarin dia (RCL) yang menyewa apartemen itu. Jadi sebelum dilakukan pekerjaan dia kumpul dulu semua pembagian peran. Kemudian setelah berkumpul kembali, pembagian hasil," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (20/6/2017).

Baca: Rampok Komplotan Lampung Penembak Davidson Tiga Bulan Sikat Rp 1,5 Miliar

Baca: Perampok Nasabah Bank Komplotan Lampung Ditembak Mati di Surabaya

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho (tengah), menunjukkan barang bukti yang disita dari perampok komplotan Lampung pimpinan Safri, Selasa (20/6/2017). SURYA/FATKUL ALAMY
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho (tengah), menunjukkan barang bukti yang disita dari perampok komplotan Lampung pimpinan Safri, Selasa (20/6/2017). SURYA/FATKUL ALAMY (Surya/Fatkul Alamy)
Berita Rekomendasi

Setelah menangkapnya di Banyuwangi, polisi membawa Safril ke Jalan Raya Baypass, Porong, Sidoarjo, Senin malam. Polisi menembaknya karena melawan saat diminta menunjukkan lokasi ia membuang senjatanya.

"Pelaku hendak merebut senjata anggota kami," ungkap Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya di kamar jenazah RSUP Dr Soetomo Surabaya, Selasa (20/6/2017).

Dari informasi yang dihimpun, tiap orang memiliki peran berbeda. TAP berperan memasukkan batang besi payung ke ban mobil Davidson. M bersama NZR mengemudikan Daihatsu Xenia untuk menghambat laju kendaraan Davidson.

Selain mengamankan pelaku, aparat kepolisian menyita uang tunai senilai Rp 6 juta diduga sisa hasil merampok Davidson Rp 350 juta, enam ponsel dan jaket yang digunakan saat merampok.

Berdasarkan catatan kepolisian, sejak April-Juni 2017, komplotan asal Lampung itu 23 kali merampok lintas provinsi. Mereka mengincar korban dengan modus menggembosi ban kendaraan.

Komplotan itu dikenal sadis dan kerap melukai para korban. Dari puluhan kali beraksi, mereka tidak pernah membunuh korban kecuali Davidson. Selama dua bulan terakhir mereka merampok uang tunai Rp 1,5 miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas