Berkenalan Dengan Virgiawan, Narapidana Yang Menjadi Komandan Pramuka di Rutan Cipinang
Virgiawan mengaku tidak pernah merasakan kehidupan di lembaga pemasyarakatan.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virgiawan Anjasmara masih mengenakan celana Pramuka.
Dia baru saja memimpin 25 anggotanya membantu petugas Rumah Tahanan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, saat Hari Raya Idul Fitri hari pertama atau Minggu (25/6/2017).
Rutan Cipinang hari itu sangat ramai. 3.817 tahanan dikunjungi keluarga dan sanak famili.
Para Pramuka yang berbaju lengkap itu sibuk membantu mengarahkan para keluarga tersebut.
Virgiawan adalah Komandan Pramuka Gugus Depan 02667 dan 02668. Dia kini ada di golongan pandega atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Senior Rover.
"Kita juga membantu para petugas untuk segala kegiatan di Rutan Cipinang," kata Virgiawan saat ditemui Tribun.
Virgiawan mengaku tidak mau terpuruk karena terjerat kasus narkotik.
Virgiawan bertekad untuk mendisiplinkan diri untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.
"Disiplin di Pramuka itu lebih kuat. Saya ingin ubah diri saya jadi lebih baik lagi dan saya ingin disiplinkan diri saya," kata Virgiawan yang sudah bergabung dengan Pramuka sekitar tiga tahun.
Virgiawan mengaku latihan baris berbaris, lari dan olah raga telah membentuk kepribadian dia yang baru.
Virgiawan tidak main-main bergabung di Pramuka. Pria 25 tahun itu telah mengikuti dua kali Jambore di Cibubur tahu 2015 dan di Garut tahun selanjutnya.
"Banyak perubahan dalam diri saya. Yang tadinya ya disiplin waktu kurang, etika kurang di luar. Di sini saya dibina. Saya bisa merasakan perubahan tersebut," kata dia.
Virgiawan ingin menularkan semangat tersebut ke tahanan yang lainnya. Dia dan teman-temannya selalu bergerilya ke sel demi sel untuk mencari anggota baru.
"Kita cari tiap tiap blok, kita tawarkan ke warga binaan. Kalau ada yang daftar kita kasih baju," kata dia.
Menjadi komandan di tengah warga binaan menjadi tantangan tersendiri. Virgiawan pengetahuan membaca karakter sangat penting.
"Ya namanya di penjara rada-rada susah ya. Otak berbeda. Ada susahnya ada gampangnya lah. Pintar-pintar aja baca karakter anggota satu-satu," kata dia.
Virgiawan adalah narapidana lima tahun penjara. Dia sudah menjalani pidanya selama tiga tahun tiga bulan. '
Virgiawan sedang menyelesaikan pengurus pembebasannya. Setelah dikurangi remisi, paling lambat
Agustus dia akan menghirup udara bebas.
Uniknya, Virgiawan mengaku tidak pernah merasakan kehidupan di lembaga pemasyarakatan.
Itu disebabkan sejak awal dia sudah aktif jadi Pramuka di Rutan Cipinang sehingga walau kasusnya sudah berkekuatan hukum tetap, dia tidak dieksekusi ke Lapas.